Peningkatan kinerja operasional dan keuangan AP I tidak terlepas dari semangat optimisme perusahaan untuk melakukan pemulihan setelah pandemi

Jakarta (ANTARA) - PT Persero Angkasa Pura I (AP I) mencetak laba bersih sebesar Rp448 miliar pada periode Januari hingga Juli 2023.

"Peningkatan kinerja operasional dan keuangan AP I tidak terlepas dari semangat optimisme perusahaan untuk melakukan pemulihan kinerja setelah pandemi COVID-19," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi saat media gathering AP I di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan berbagai langkah inovasi dan kebijakan yang dirangkum dalam transformasi bisnis AP I menjadi upaya yang optimal bagi perusahaan untuk terus mencapai target-target yang telah dicanangkan ke depan.

Tren positif tersebut dilakukan lewat transformasi perusahaan yang secara konsisten dilakukan sejak 2022 melalui empat pilar, yakni business turnaround, organization and culture, financial restructuring, dan digitalization.

Melalui empat pilar transformasi itu, Faik menyebutkan berbagai inisiatif yang dilakukan perusahaan untuk mencapai kinerja yang positif.

Baca juga: PT Angkasa Pura I Bandara Sentani akui aktivitas penumpang turun

Baca juga: Angkasa Pura dan KSO FL Technics kembangkan MRO di Bandara Ngurah Rai

Pada pilar business turnaround, AP I proaktif berkomunikasi dengan berbagai maskapai penerbangan, baik nasional maupun internasional untuk dapat segera melakukan reaktivasi rute-rute penerbangan yang selama masa pandemi berhenti beroperasi.

Hal itu dengan mempertimbangkan demand pengguna angkutan transportasi udara yang semakin tinggi. AP I mencontohkan salah satu inisiatif strategis terealisasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang telah melayani penerbangan pesawat terbesar di dunia, Airbus A380-800 milik Emirates yang sebelumnya mengoperasikan pesawat tipe Boeing 777-300ER.

Kemudian, AP I juga menyebut pilar financial restructuring yang dilakukan sepanjang semester-I 2023 berdampak positif terhadap peningkatan arus kas dan likuiditas.

Rasio kemampuan membayar utang jangka pendek atau current ratio perusahaan meningkat dari 0,70x di semester-I 2022 menjadi 1,53x di semester-I 2023.

AP I menganggap peningkatan performa keuangan di tengah tahun ini membawa hasil positif terhadap peringkat kredit perusahaan. Pefindo, lembaga pemeringkat obligasi nasional telah menaikkan peringkat kredit AP1 I dari idAA+ outlook negatif menjadi idAA+ outlook stabil.

Pada 2023, Fitch Ratings yang merupakan lembaga pemeringkat kredit internasional juga menaikkan peringkat kredit perusahaan dari AA-(idn) outlook stabil menjadi AA(idn) outlook positif.

AP I juga menyatakan peningkatan performa tengah tahun ini juga didukung dari sisi organization and culture melalui restrukturisasi organisasi untuk penguatan, optimalisasi, dan efektivitas proses bisnis organisasi di lingkungan perusahaan.

Kemudian, dari segi digitalization, AP I menjalankan inisiatif Cargo Integrated System 2.0 Development, yakni sistem integrator end to end proses bisnis dan cargo & logistics secara real time. Ada juga inisiatif untuk integrasi sistem pelaporan tenant di seluruh bandara AP I.

Faik mengatakan segala upaya telah dikerahkan agar AP I rebound to win dan mencapai seluruh target yang telah ditetapkan ke depannya.

Perusahaan, kata dia, juga telah memetakan sejumlah tantangan dan kesempatan kemungkinan terjadi di masa depan serta menawarkan solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja operasional dan finansial yang dapat menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.

"Tren pertumbuhan pada tahun ini menjadi sinyal bahwa upaya transformasi secara keseluruhan bisnis perusahaan telah membuahkan hasil. Meski begitu, sinyal positif ini mesti terus digaungkan sehingga AP I benar-benar kembali ke posisi semula sebelum pandemi melanda atau bahkan lebih dari itu," kata Faik.

Baca juga: BKIPM mengapresiasi AP1 awasi pengiriman hasil perikanan ilegal

Baca juga: Kementerian BUMN angkat Sekjen Kemenhub sebagai Komisaris Utama AP I

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023