Yogyakarta (ANTARA News) - Tim putri Jakarta Electric PLN semakin dekat lolos ke grand final kompetisi bola voli BSI Proliga 2013, setelah meraih kemenangan keduanya pada babak empat besar di GOR Amongrogo Yogyakarta, Minggu.
Pada laga terakhir putaran pertama tersebut, Jakarta Electric menghentikan tim pendatang baru Manokwari Valeria Papua Barat dengan skor 3-1 (25-22, 16-25, 25-17, 25-19).
Kemenangan dengan skor telak yang kedua ini memastikan Susanti Martalia dan kawan-kawan menyelesaikan laga putaran pertama babak empat besar di posisi teratas klasemen dengan nilai 7.
Posisi itu tidak akan tergusur dua tim di bawahnya, yakni Gresik Petrokimia dan Jakarta Popsivo PGN yang sama-sama memiliki nilai 3 dan keduanya saling bertemu.
Sebelumnya, Electric mendapatkan nilai sempurna tiga saat membungkam Gresik Petrokimia 3-1 dan tambahan nilai satu dari kekalahan tipis 2-3 atas Jakarta Popsivo.
"Kami tinggal membutuhkan minimal empat poin lagi pada putaran kedua babak empat besar di Bandung pekan depan, untuk aman ke grand final," kata Asisten Pelatih Jakarta Electric Markoji.
Menurut ia, kunci kemenangan mudah timnya atas Manokwari Valeria adalah serangan awal dari bola servis untuk mengacaukan permainan lawan.
"Menghadapi Valeria yang memiliki materi pemain bagus, servis kita harus bagus agar mereka tidak berkembang. Strategi itu berjalan baik, meskipun di set kedua `receive` kami jelek dan kalah," katanya.
Sementara itu, Pelatih Manokwari Valeria Eko Waluyo mengakui timnya tidak memiliki pemain dengan posisi libero murni sehingga penerimaan bola pertama sering kacau dan serangan tidak berkembang.
Sejak babak penyisihan seri kedua di Gresik pada pertengahan Maret lalu, Manokwari Valeria ditinggal libero-nya Eris Septia yang menjalani tes masuk TNI dan terpaksa menempatkan Faiska Dwi Permata Ratri sebagai penggantinya.
Pemain asal klub Surabaya Bank Jatim ini sebenarnya berposisi "all round" sehingga dia masih kesulitan menjalankan perannya sebagai libero "dadakan".
Akibatnya, Sintha Ainnu maupun Gunarti Indahyani sebagai pengumpan yang turun bergantian, tidak bisa memberikan bola-bola bagus kepada "spiker-spiker" Manokwari, seperti Regia Bell, Cindy Ramirez, Maya Kurnia Indri, dan Arsela Nuari.
"Kalau dari serangan, kami tidak kalah dengan tim lain. Tapi, serangan sulit berkembang karena receive kami memang jelek. Itulah risiko tim yang tidak memiliki libero murni," katanya.
Dengan kekalahan kedua ini, Eko Waluyo mengakui peluang timnya untuk menembus babak grand final sangat berat, karena harus mampu memenangkan tiga laga di putaran kedua dengan skor telak.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013