Ankara (ANTARA) - Aljazair pada Selasa mengusulkan periode transisi selama enam bulan yang dipimpin warga sipil untuk menyelesaikan krisis di Niger.

Niger terperosok dalam kekacauan pada 26 Juli ketika Jenderal Abdourahamane Tchiani, mantan komandan pasukan pengawal presiden Niger, memimpin intervensi militer untuk menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum.

Bazoum terpilih dalam transisi kekuasaan demokratis pertama di Niger pada 2021 sejak negara itu mendapatkan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Prancis pada 1960.

"Aljazair mengusulkan inisiatif baru yang mencakup periode transisi selama enam bulan untuk menyelesaikan krisis Niger," kata Menteri Luar Negeri Ahmed Attaf dalam konferensi pers di Algiers.

Diplomat tinggi Aljazair itu mengatakan periode transisi tersebut akan dipimpin oleh warga sipil.

"Sebagian besar negara-negara yang kami ajak bicara menentang intervensi militer di Niger untuk mengakhiri krisis," ujar Attaf.

Attaf menyebutkan enam poin inisiatif yang diusulkan Aljazair itu merupakan "rangkuman konsultasi dan koneksi yang terjadi sejak hari pertama kudeta militer di Niger."

Baca juga: Niger perintahkan unit-unit militer siaga penuh

Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi inisiatif tersebut.

Aljazair menolak intervensi militer terhadap Niger dan telah berkampanye menentang tindakan militer apapun di negara Afrika Barat itu.

Attaf pekan lalu telah mengunjungi Nigeria, Ghana, dan Benin, yang adalah negara anggota Kelompok Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) untuk membahas solusi damai atas konflik di NIger.

Organisasi itu sebelumnya telah memerintahkan pengaktifan pasukan siaga pada 10 Agustus untuk mengembalikan tatanan konstitusional di Niger.

Menteri Luar Negeri Aljazair itu mengatakan inisiatif tersebut "akan berfokus pada konsultasi" dengan pihak Niger, negara-negara tetangga, anggota ECOWAS, dan dengan pihak yang mendukung solusi damai untuk konflik.

Dia mengatakan duta besar Aljazair untuk Niger mengadakan tiga kali pertemuan dengan Jenderal Tchiani mengenai pentingnya memulihkan sistem konstitusi dan demokrasi di negara itu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Junta Niger usir Dubes Prancis

Baca juga: Macron: Dubes Prancis akan tetap di Niger meski diusir junta

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023