kami memerlukan kehati-hatian mengingat hal ini merupakan respons terhadap data ketenagakerjaan lapis keduaTokyo (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di sesi Asia pada Rabu sore, memulihkan beberapa penurunan tajam di sesi sebelumnya karena investor menantikan lebih banyak data pasar tenaga kerja sebagai petunjuk mengenai jalur kebijakan Federal Reserve.
Indeks dolar - yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya termasuk yen dan euro - bertambah 0,09 persen menjadi 103,64 di Asia pada sore.
Pada Selasa (29/8/2023), indeks dolar telah merosot 0,39 persen yang merupakan hari terburuknya dalam satu setengah bulan, setelah penurunan lowongan pekerjaan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) ke level terendah dalam 2,5 tahun mendorong para pedagang untuk mengurangi taruhan terhadap kenaikan suku bunga AS lebih lanjut.
“Dengan para pedagang sekarang sensitif terhadap data AS yang lebih lemah dalam harapan puncak suku bunga The Fed, saya memperkirakan penurunan dolar AS akan terjadi setelah data apapun yang mendukung laporan pekerjaan JOLTS,” kata Matt Simpson, analis pasar di City Index.
“Meskipun hal ini menimbulkan kegembiraan karena imbal hasil dan dolar AS telah mencapai puncaknya, kami memerlukan kehati-hatian mengingat hal ini merupakan respons terhadap data ketenagakerjaan lapis kedua, dan masih banyak lagi data yang akan dirilis minggu ini, yang berpuncak pada laporan gaji non-pertanian bulanan pada Jumat (1/9/2023)," tambah Simpson.
Baca juga: Dolar jatuh di Asia setelah diguncang data pekerjaan, Aussie merosot
Baca juga: Dolar melemah di tengah mendinginnya pasar tenaga kerja AS
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor dua tahun, yang paling sensitif terhadap ekspektasi kebijakan Fed, merosot sebanyak 18 basis poin menjadi 4,871 persen pada Selasa (29/8/2023), sebelum pulih ke sekitar 4,91 persen pada jam perdagangan Asia.
Imbal hasil 10-tahun turun dari level terendah Selasa (29/8/2023) di 4,106 persen, level yang terakhir terlihat pada 11 Agustus, menjadi 4,1354 persen.
Dolar naik 0,23 persen menjadi 146,205 yen. Pada Selasa (29/8/2023), dolar melonjak ke puncak 10 bulan di 147,375 yen yang didorong laporan JOLTS, hanya untuk mengakhiri hari dengan penurunan 0,45 persen.
Level setinggi ini mendorong intervensi pembelian yen pertama yang dilakukan pejabat Jepang dalam satu generasi pada musim gugur lalu.
Anggota dewan Bank Sentral Jepang Naoki Tamura menegaskan pada Rabu bahwa bank sentral mengamati dengan cermat dampak melemahnya yen terhadap perekonomian ketika mengambil kebijakan.
Euro turun tipis 0,18 persen menjadi 1,0860 dolar setelah menguat 0,56 persen semalam.
Pedagang pasar uang saat ini memperkirakan 86,5 persen peluang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga stabil pada 20 September, meskipun peluang kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada November mendekati 50/50.
Investor telah menaikkan taruhan hawkish Fed baru-baru ini di tengah serentetan data yang kuat. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Jumat (25/8/2023) bahwa pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk meredam inflasi yang masih terlalu tinggi, namun ia juga berjanji akan mengambil tindakan dengan hati-hati.
Sementara itu, inflasi Australia melambat ke level terendah dalam 17 bulan pada Juli, memperkuat alasan bagi Bank Sentral Australia untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan kebijakannya minggu depan.
Dolar Aussie merosot sebanyak 0,46 persen setelah data tersebut dirilis tetapi akhirnya mengabaikan data tersebut dan diperdagangkan sedikit berubah pada 0,64775 dolar AS.
Yuan China sedikit melemah di perdagangan luar negeri menjadi 7,3002 per dolar, namun tetap jauh di atas level terendah 17 Agustus di 7,3490.
Bank Sentral China menetapkan kurs tengah resmi untuk perdagangan dalam negeri pada 7,1816, sekitar 1.000 basis poin lebih kuat dari perkiraan Reuters, sesuatu yang telah dilakukannya setiap hari sejak pertengahan bulan.
Baca juga: Dolar turun di awal Asia saat pasar bersiap sambut data, yen tertekan
Baca juga: Dolar melemah, sempat capai tertinggi sembilan bulan terhadap yen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023