Kinerja keuangan kita terus positif. Kita lihat untuk laporan operasional pendapatan operasional kita adalah Rp2.091,6 triliun sedangkan beban operasional kita adalah Rp77,3 triliun sehingga surplus operasional kita mencapai Rp2.014,7 triliun,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan kinerja keuangan 2022 yang menunjukkan tren positif ditandai dengan peningkatan surplus laporan operasional (LO), aset dan ekuitas, serta penurunan kewajiban dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kinerja keuangan kita terus positif. Kita lihat untuk laporan operasional pendapatan operasional kita adalah Rp2.091,6 triliun sedangkan beban operasional kita adalah Rp77,3 triliun sehingga surplus operasional kita mencapai Rp2.014,7 triliun," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu.

Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI yang dipantau virtual itu, Menkeu menuturkan kinerja keuangan tetap positif di tengah goncangan dan perekonomian global yang sangat berat di mana pandemi COVID-19 belum mereda dan pecah perang Rusia dan Ukraina. Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan inflasi tinggi dan memicu pengetatan moneter agresif.

Selain itu, pemulihan ekonomi Indonesia pada 2022 juga semakin kuat dan merata. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan kinerja ekspor yang baik.

Baca juga: Menkeu: Kenaikan aset negara tidak secepat kewajiban

Menkeu Sri Mulyani menuturkan surplus LO 2022 mengalami kenaikan 28,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy).

Surplus LO tersebut memberikan kontribusi terhadap kenaikan ekuitas sehingga menjadi sebesar Rp231,7 triliun. Posisi ekuitas akhir menunjukkan kenaikan pada 2022 dari Rp217,1 triliun pada 2021 menjadi Rp231,7 triliun.

Baca juga: Menkeu pastikan subsidi dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan

Sementara itu dari sisi neraca keuangan, aset lancar pada 2022 sebesar Rp127,1 triliun, tidak berbeda jauh pada 2021 yang senilai Rp127,5 triliun. Aset tetap dari Rp113,2 triliun pada 2021 menjadi Rp112,4 triliun pada 2022. Selanjutnya, piutang jangka panjang naik menjadi Rp1,2 triliun dari posisi sebelumnya pada 2021 sebesar Rp0,002 triliun. Sedangkan aset lainnya pada 2022 senilai Rp1,3 triliun, lebih tinggi dibanding posisi sebelumnya Rp0,9 triliun.

Dengan total aset pada 2022 senilai Rp242 triliun dan kewajiban senilai Rp10,3 triliun, maka ekuitas yang dikelola adalah Rp231,7 triliun. "Total aset dan kewajiban di 2022 Rp242 triliun, relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya," tuturnya.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023