ini super epik karena satu-satunya KAWS dipamerkan di lokasi situs warisan dunia UNESCO
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai pameran "KAWS:Holiday Indonesia" yang menghadirkan patung KAWS sepanjang 45 meter dan tinggi 15 meter dengan latar Candi Prambanan mampu menarik kunjungan wisata ke kawasan itu.
"Saya yakin ini menjadi daya tarik yang kuat dan bisa menarik minat kunjungan wisatawan," ujar Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menparekraf juga mengapresiasi pemilihan Candi Prambanan sebagai salah satu lokasi pameran dalam rangkaian KAWS di dunia.
"Ini adalah lokasi ke-10 dari 10 negara yang disambangi KAWS dalam tur dunianya. Dan ini super epik karena satu-satunya KAWS dipamerkan di lokasi situs warisan dunia UNESCO," ujarnya.
Sandiaga yakin pameran yang merupakan perpaduan antara karya seni kontemporer dunia dengan keindahan dan kemegahan Candi Prambanan semakin memikat wisatawan, serta akan menjadi promosi yang efektif terhadap Candi Prambanan ke mata dunia.
Baca juga: TWC: Sunset Yoga Berkebaya padukan pelestarian budaya dan olahraga
Baca juga: TWC : KAWS:HOLIDAY jadi atraksi baru di Candi Prambanan
“Apalagi bila karya seni ini dilihat sore hari menjelang matahari terbenam, pendaran lembayung senja akan menjadi latar belakang yang indah dengan kemegahan Candi Prambanan,” ujarnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, karya seni kontemporer seniman dunia Brian Donnelly atau KAWS hadir di pelataran Candi Brahma di Komplek Candi Prambanan selama dua minggu penuh, 9-31 Agustus 2023 dan dapat dinikmati langsung oleh pengunjung destinasi wisata Candi Prambanan.
"Saya merasa terhormat dengan dipajangnya patung karya saya di Indonesia, di mana karya ini dapat dinikmati oleh publik dan menjadi bagian dari lanskap budaya yang dinamis di negara ini," kata Brian Donnelly (KAWS).
Baca juga: Pengunjung Candi Prambanan dapat berfoto di depan "KAWS:HOLIDAY"
Baca juga: KAWS:HOLIDAY hadir di pelataran Candi Brahma Prambanan dua minggu
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023