"Di era kepemimpinan Mas Ganjar Pranowo, Jateng menjadi Zawiyah (tempat pertemuan) para ulama sufi," kata Gus Falah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, Muktamar Sufi Internasional yang pertama juga digelar pada 2019 di Jateng. Muktamar pertama itu menetapkan Habib Luthfi bin Yahya sebagai Ketua Forum Sufi Dunia, yang kini berubah nama menjadi Majelis Sufi Dunia.
Lanjut dia, Ganjar mempunyai kedekatan yang spesial dengan para ulama, khususnya para ulama sufi seperti Habib Luthfi bin Yahya.
"Kala menerima kunjungan Ganjar di Pekalongan beberapa bulan lalu, Habib Lutfi berpesan agar Ganjar mampu merawat kebangsaan. Dan memang mas Ganjar adalah pemimpin yang sejak dulu rajin sowan ke ulama untuk mendapatkan nasehat tentang kehidupan dan kepemimpinan," ungkap anggota DPR RI itu.
Dia menjelaskan Ganjar punya hubungan khusus dengan para ulama sufi, karena Ganjar adalah keturunan dari salah seorang Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Sedangkan Wali Songo merupakan para ulama sufi yang nenyebarluaskan Islam di Pulau Jawa secara damai.
"Ganjar juga punya kedekatan dengan Nahdlatul Ulama, penerus ajaran Wali Songo, lewat istrinya, yakni Siti Atiqoh yang merupakan cucu dari seorang kiai NU yang sangat dihormati," katanya.
Multaqo Sufi Al-Alamy atau Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) digelar 29-31 Agustus 2023.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kegiatan Muktamar Sufi Internasional 2023 yang diselenggarakan di Kota Pekalongan dapat membawa keberkahan bagi masyarakat di daerahnya.
"Kalau membaca runutan sidang komisi yang akan dilakukan, rasa-rasanya persis dengan semangat yang kami bangun di Jawa Tengah, yakni mengoptimalkan dunia pendidikan dan perekonomian sebagai pertahanan untuk menangkal radikalisme," kata Ganjar.
Baca juga: Presiden ajak Ganjar dan Prabowo santap siang bersama di Pekalongan
Baca juga: Ganjar berharap Muktamar Sufi bawa berkah bagi masyarakat Jateng
Pewarta: Fauzi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023