Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan berupaya mengintegrasikan layanan pelatihan vokasi dengan layanan pusat pasar kerja dalam rangka merevitalisasi pelatihan vokasi.
"Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan besar active labour market policy (kebijakan pasar tenaga kerja aktif)," kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Rabu.
Dalam acara Indonesia Industrial Summit 2023 di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/8), dia menyampaikan bahwa pemerintah berusaha menghadirkan program pelatihan vokasi berbasis kebutuhan serta memperkuat link and match dalam bidang ketenagakerjaan.
Afriansyah mengatakan bahwa sudah ada beberapa layanan terintegrasi pelatihan vokasi dalam ekosistem digital ketenagakerjaan (SIAPKerja), antara lain Skillhub yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia.
Selanjutnya ada pelayanan sertifikasi ketenagakerjaan dalam Sertihub.
"Sertifikasi ini juga menjadi acuan baik untuk para pencari kerja dan pemberi kerja dalam mengikuti pelatihan dalam rangka re-skilling dan up-skilling," kata Afriansyah.
Di samping itu, ada layanan KarirHub yang membantu menghubungkan pencari kerja dengan pemberi kerja.
"Dalam layanan ini, tenaga kerja yang kompeten, memiliki skill, dan bersertifikat dapat bertemu secara mudah dengan perusahaan yang membutuhkan calon pegawai kompeten," kata Afriansyah.
Ia mengatakan bahwa pemerintah juga menyediakan portal Bizhub untuk memberikan pelayanan kepada angkatan kerja yang ingin menjadi tenaga kerja mandiri.
Layanan tersebut terhubung dengan layanan pelatihan bisnis, pendampingan, jaringan usaha, hingga pembiayaan.
Baca juga:
Pelatihan vokasi percepat pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
Kemnaker siapkan program pelatihan kerja sesuai kebutuhan industri
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023