Pencarian kami hentikan dulu tadi sore karena dari siang hujan gerimis, takut ada longsor susulan,"

Garut (ANTARA News) - Tim gabungan pencarian tiga korban tertimbun tanah longsor di Puncak Lancang, Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dihentikan, Sabtu, karena faktor cuaca dan ancaman bahaya longsor susulan.

"Pencarian kami hentikan dulu tadi sore karena dari siang hujan gerimis, takut ada longsor susulan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Zatzat Munajat.

Menurut dia, lokasi longsor yang berada di kawasan tanah tebing itu cukup berbahaya bagi tim evakuasi pencarian korban, apalagi waktu sudah menjelang malam.

Upaya pencarian dari unsur anggota TNI/Polri, relawan bencana dan masyarakat, kata Zatzat, akan kembali dilakukan secara gotong royong, Minggu (21/4) pagi.

"Pencarian korban akan kami lanjutkan besok pagi, mudah-mudahan korban dapat segera ditemukan," katanya.

Tim evakuasi melakukan pencarian tiga petani yang tertimbun tanah ketinggian sekitar 7 sampai 10 meter dengan alat sederhana berupa cangkul, sementara alat berat tidak bisa menuju lokasi longsor.

Hasil pencarian secara manual itu, petugas hanya menemukan satu pasang sepatu karet yang diduga milik dari salah seorang korban.

"Tanda-tanda lain dari pencarian korban belum ada, kecuali sepatu boots sebelah," kata Zatzat.

Bencana longsor terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di lahan perkebunan milik Perhutani, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, atau berada sekitar lokasi operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pertamina Kamojang.

Longsor tanah tebing setinggi 300 meter tersebut terjadi secara tiba-tiba saat cuaca cerah, kemudian menimbun tiga petani yaitu Elah (40), Enoh (40), dan Juhaena (36) yang sedang bertani di bawah tebing.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013