Distrik Sentani, Papua (ANTARA) - Organisasi Kemanusiaan Kristen Wahana Visi Indonesia (WVI) bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui program USAID kolaborasi membina pahlawan lokal untuk mempersiapkan masyarakat Papua menghadapi otonomi khusus.
Baca juga: WVI distribusikan bantuan non-pangan bencana banjir bandang Kupang
Putri menyampaikan pendidikan, khususnya kemampuan memahami persoalan dengan membaca adalah bekal utama yang perlu disiapkan untuk siap menghadapi otonomi khusus.
"Tadi ada isu dari warga setempat (Kelurahan Dobonsolo, Sentani, Papua), mereka di bidang pendidikan mau ada bangunan fisik (sekolah SMP atau SMA), tetapi menurut saya, pendidikan yang terpenting itu soal membaca, juga menulis itu lebih penting dari segalanya, karena sebelum orang memahami segala sesuatu, dia harus bisa membaca," ujar Putri.
Menurutnya, bangunan fisik memang penting, tetapi yang lebih penting yakni membangun sumber daya manusia (SDM) sebagai investasi jangka panjang.
"Dibandingkan bangunan fisik, uang itu bisa digunakan untuk kepentingan lain, misalnya dibangun ruangan yang dilengkapi dengan komputer, printer, proyektor, alat untuk belajar, internet, karena kalau di sekolah itu kan harus lebih banyak belajar," tuturnya.
Ia mengaku mengetahui program pahlawan lokal USAID dari sang ibu yang juga seorang guru binaan WVI, dan peduli akan pentingnya pendidikan di Papua.
Baca juga: WVI sebut banyak anak-anak di Asmat yang belum bisa membaca
Baca juga: WVI: Asmat butuh pendampingan langsung guna pahami hidup sehat
Ia berharap dari program suara dan aksi warga ini bisa mengetuk para pemangku kepentingan untuk lebih mendengarkan suara masyarakat dan mengawal permasalahan yang dihadapi Papua sampai selesai.
Sebelumnya, Pelaksana harian (Plh) Sekda Papua Derek Hegemur mengatakan pihaknya sudah siap menerima Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), yang akan berkantor di Papua pada awal September dalam rangka melakukan koordinasi dan konsolidasi guna mempercepat pembangunan di Bumi Cenderawasih.
Menurut Derek, dengan berkantornya Wapres di Papua, akan lebih mudah dalam menyampaikan persoalan, sehingga bisa membawa dampak baik bagi seluruh masyarakat Papua.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023