Pertemuan di Bali pada Desember ini harus menghasilkan keputusan yang menyelesaikan semua persoalan Putaran Doha...
Surabaya (ANTARA News) - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berharap APEC dapat memberikan dukungan politik yang kuat untuk menyelesaikan persoalan dalam "Doha Development Agenda" atau putaran Doha.
"Melihat kekuatan ekonomi dan pengaruh politik negara-negara anggota APEC yang sangat besar, maka kami sangat mengharapkan dukungan organisasi ini untuk menyelesaikan negosiasi putaran Doha yang mandeg sejak 2001 lalu," kata Wakil Direktur Jenderal WTO Alejandro Jara kepada wartawan di Surabaya, Jatim, Sabtu.
Jara menilai APEC dapat menjadi mesin politik yang dapat menekan negara-negara anggota WTO lain untuk menyetujui satu usulan dalam Putaran Doha. Dia berharap dukungan tersebut akan terlihat dalam pertemuan tingkat menteri WTO di Bali pada Desember tahun ini.
"Pertemuan di Bali pada Desember ini harus menghasilkan keputusan yang menyelesaikan semua persoalan Putaran Doha, dan jika pola negosiasi tetap berjalan seperti biasa, saya tidak yakin kesepakatan tersebut dapat dicapai. APEC dapat membantu mengubah pola tersebut," tuturnya.
WTO sendiri menurut Jara sedang mempersiapkan pertemuan tingkat menteri di Jenewa dalam beberapa minggu ke depan untuk mempercepat dibentuknya draf usulan pertama untuk dibahas di Bali.
Jara menilai, macetnya negosiasi Putaran Doha menunjukkan adanya krisis politik di antara negara-negara anggota yang terjadi karena organisasi tersebut ingin mengubah secara fundamental pola perdagangan produk-produk pertanian.
"Kami tidak hanya ingin mengubah hal-hal yang langsung berkaitan dengan perdagangan produk pertanian, melainkan juga hal lain seperti penghapusan subsidi agrikultur yang dapat merusak persaingan yang adil dan bebas," kata Jara.
Persoalan penghapusan subsidi dan dumping untuk pertanian itulah yang masih diperdebatkan oleh negara-negara maju dan berkembang.
Pewarta: GM Nur Lintang
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013