Jakarta (ANTARA) - Delegasi Kongres Amerika Serikat (AS) bertemu dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta menyampaikan apresiasi atas pencapaian Indonesia dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

"Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif," kata Anggota Kongres AS Jonathan Jackson melalui keterangan resmi Kemenko Perekonomian di Jakarta, Selasa.

Menanggapi apresiasi tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa iklim bisnis yang kondusif telah menjadi fokus kebijakan Indonesia selaras dengan adanya reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

"Selama ini, pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," ujar Menko Airlangga.

Baca juga: Menko Airlangga targetkan RI jadi anggota OECD dalam 3,5 tahun

Baca juga: Menko Airlangga targetkan PDB Nominal RI 9,8 T dolar pada 2045


Adapun Kongres AS diwakili oleh Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas agenda strategis dalam bidang investasi energi dan kerja sama Indo-Pasific Economic Framework (IPEF).

Dalam diskusi perihal IPEF, Anggota Kongres AS Young Kim menanyakan perkembangan dan ekspektasi Indonesia terhadap kerja sama ekonomi kawasan tersebut. Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia aktif terlibat dalam perundingan kerja sama ekonomi kawasan tersebut.

Lebih lanjut, IPEF dapat berperan sebagai jembatan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat terutama dalam bidang investasi terkait infrastruktur dan manufaktur energi bersih. Kedua pihak juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dibawah payung kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

Topik Critical Mineral dalam IPEF juga menjadi pembahasan, yang mana pemerintah Indonesia berharap manfaat dari clean vehicle tax credit di bawah Inflation Reduction Act (IRA) AS.

Tax Credit tersebut diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin Free Trade Agreement (FTA) dengan AS. Sebagai mitra dalam IPEF, Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki target net-zero emission dan dengan menjadi bagian ekosistem manufaktur mobil listrik (EV) AS dapat mempercepat pencapaian target tersebut.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023