Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan dari ribuan mahasiswa baru tersebut, 21 mahasiswa baru akan menjadi pioner gerakan ini.
"Sebagai kampus Merah Putih kami punya andil besar dalam menciptakan kepedulian lingkungan melalui program mahasiswa penggerak lingkungan. Kami bentuk anak-anak muda untuk turut andil dalam program ini sehingga punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan," ujar Prof Nug sapaan akrabnya.
Baca juga: Untag Surabaya ajak mahasiswa baru hitung jejak karbon
Program ini, lanjut Prof Nug, dicetuskan untuk menanggapi isu meningkatnya polusi udara di sejumlah daerah seperti Jakarta. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Selain itu, gerakan ini juga bentuk komitmen Untag Surabaya yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan.
"Kami khawatir apa yang saat ini terjadi di Jakarta dan Surabaya polusi karbon sangat tinggi dan berdampak besar pada sistem pernapasan," ucapnya.
Untuk penggerak lingkungan, menurut dia, aksi nyata mahasiswa nantinya terkait disiplin pembuangan sampah, pengelolaan sampah, dan kontroling kebersihan.
Baca juga: Untag Surabaya lepas ribuan mahasiswa KKN ke kabupaten Mojokerto
Pada pembukaan PKKMB lalu, Untag Surabaya mengajak mahasiswa baru untuk menghitung jejak karbon. Langkah ini sebagai bentuk dalam menekan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Istilah jejak karbon merujuk pada jumlah karbon yang dihasilkan per individu dari berbagai kegiatan manusia.
Contoh dari aktivitas manusia yang menimbulkan jejak karbon adalah produksi jenis sampah plastik, sampah makanan hingga penggunaan listrik secara berlebihan. Kepedulian terhadap lingkungan harus dibangun dari hal yang terkecil.
Baca juga: Untag Surabaya raih Anugerah Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter
Sejauh ini, komitmen Untag Surabaya dalam kepedulian lingkungan dibuktikan dengan beberapa penghargaan seperti peringkat 46 dalam rangking UI GreenMetric Dunia pada tahun 2016. Pada penghargaan ini Untag unggul dalam pengelolaan tinja, hidroponik, dan solar cell.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023