... Bagaimana kita mau memberi manfaat lebih baik kepada peserta program jika kinerja investasi tidak baik?... "
Bandung (ANTARA News) - PT Jamsostek menjadikan kepesertaan, pelayanan, dan kinerja investasi sebagai bisnis utam, sementara informasi teknologi, keuangan, dan pembinaan sumber daya manusia dalam bidang pendukung.
Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G. Masassya, di temu pers di Bandung, Sabtu, mengatakan, pihaknya memasukkan kinerja investasi dalam bisnis utama karena pemberian manfaat dan merupakan bagian utama dari layanan utama jaminan sosial.
"Bagaimana kita mau memberi manfaat lebih baik kepada peserta program jika kinerja investasi tidak baik?," ujarnya.
PT Jamsostek selama ini memberikan manfaat lebih tinggi dari bunga deposito bagi dana Jaminan Hari Tua pesertanya. Omzet dana yang dia kelola mencapai ratusan triliun rupiah.
Berkaitan dengan itu, BUMN itu pada triwulan pertama sudah membukukan hasil usaha Rp4,737 triliun atau 32,41 persen dari target RKAP 2013 (audited). Target hasil investasi pada 2013 adalah Rp14,618 triliun sementara pada 2012 adalah Rp13,215 triliun.
Pemberian manfaat yang lebih baik adalah tujuan perusahaan agar menjadi peserta bukan sekadar kewajiban yang diamanatkan undang-undang, melainkan diharapkan menjadi kebutuhan bagi pekerja.
Oleh karena itu, terkait dengan transformasi PT Jamsostek menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada Januari 2014 nanti manajemen perusahaan akan tetap menjaga profesionalisme perusahaan sebagai bagian utama dari perubahan tersebut.
"Kami akan mengelola BPJS sebagai badan yang profesional yang mengacu pada target-target yang terukur dan dikelola secara manajamen modern," kata Masassya
(E007/D007)
Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013