Pekanbaru (ANTARA News) - Cuaca ekstrem tidak menentu kadang panas di atas normal hingga hujan disertai gemuruh petir berlebih yang melanda Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, dalam beberapa pekan terakhir telah merenggut dua korban jiwa.

Informasi masyarakat pada Sabtu, dua remaja masing-masing Rahmat Hidayat (16) dan Ade (17), keduanya warga Jalan Berdikari, Rukun Tetangga (RT) 3, Rukun Warga (RW) 5, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda Pekanbaru pada Jumat (19/4) sore.

Kedua remaja itu tewas "hangus" setelah tersambar petir saat tengah memancing di kanal besar yang berada di Jalan Pesantren, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya pada Jumat (19/4) sekitar pukul 15.00 WIB.

Seorang saksi mata, Subandar (45), mengatakan petir memang kerap menyambar kawasan daratan yang berada di wilayah itu bahkan hingga menyebabkan pohon-pohon bertumbangan.

Kelurahan Kulim merupakan salah satu kawasan dataran tinggi yang berada di daerah Kota Pekanbaru.

Saksi mata menyatakan, informasi terkait kabar tewasnya kedua korban pertamakali disampaikan oleh Danil, yang merupakan teman dari keduanya.

"Ketika itu, Danil datang memberitahukan bahwa dua temannya Ramat dan Ade, tersambar petir," kata Subandar.

Danil yang ketika itu juga ikut memancing dengan kedua korban, memberitahukan kepada masyarakat kalau kedua temannya tersambar petir.

"Mendengar kejadian itu, warga bersama-sama mendatangi tempat kejadian dan melihat korban," kata Subandar.

Saksi mata mengaku melihat korban sudah dalam kondisi kritis dengan luka bakar yang hebat di sekujur tubuh keduanya.

Korban yang dipastikan tewas pertama kali, menurut saksi mata adalah Rahmat, sementara korban Ade, dikabarkan tewas di rumah sakit karena luka berat di sekujur tubuh.

Saksi mata lainnya, Bismanan, mengatakan, korban tewas dengan kondisi badan hangus terbakar dan seluruh badannya tampak hitam.

"Kalau korban Rahmat, kondisinya hangus dan hitam. Sedangka Ade, kondisinya tidak terlalu hitam namun sudah sangat kritis," katanya.

Informasi sejumlah saksi, korban Rahmat yang merupakan anak dari pasangan Ali Nawar (50) dan Eti (40), warga Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, jasadnya sudah dibawa oleh pihak keluarganya.

Begitu juga dengan korban Ade, anak dari almarhum Tengku Syaridudin dan Yuniati (30), telah dijemput pihak keluarga.

"Sekarang kedua korban telah berada di rumahnya masing-masing, sementara Danil teman keduanya berhasil selamat," kata saksi mata. (FZR)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013