Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) XI Jawa Timur melakukan kegiatan konservasi atau pembersihan rutin terhadap 1.912 benda cagar budaya dan disimpan di Museum Tulungagung, Selasa.
Dibantu sejumlah tenaga ahli atau arkeolog dari Balai Konservasi Borobudur dan petugas dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Tulungagung serta petugas museum, pembersihan dilakukan sembari menginventarisasi setiap benda cagar budaya yang menjadi koleksi Museum Tulungagung.
Baca juga: Arkeolog rekomendasikan ekskavasi situs penting di Tulungagung
"Kegiatan konservasi ini rutin kami lakukan agar benda-benda cagar budaya yang ada di museum tetap terawat," kata Kepala Sub Unit Pemeliharaan Cagar Budaya BPCB Wilayah XI Jawa Timur Agus Kiswanto dikonfirmasi di sela kegiatan.
Koleksi yang dibersihkan berupa koleksi dari batu, kayu dan logam. Koleksi dari batu berupa patung dan arca yang ditemukan dan diserahkan oleh masyarakat.
Koleksi dari logam berupa uang logam dan senjata kuno. Sedangkan koleksi dari kayu berupa alat-alat pertanian, perikanan dan permainan.
Proses pembersihan setiap jenis benda cagar budaya dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti protokol konservasi yang telah dibakukan BPCB.
Misalnya, untuk benda koleksi dari kayu, pembersihan dilakukan menggunakan cairan rendaman tembakau, cengkeh dan pelepah pisang yang sudah kering.
Cairan itu berfungsi untuk membersihkan debu, sekaligus untuk pengawet.
"Untuk akhir, benda koleksi kayu akan kita lindungi dengan coating, sedangkan untuk koleksi logam menggunakan campuran tradisional, jeruk nipis dan soda kue," ujarnya.
Campuran berbentuk pasta itu cukup dioleskan ke benda koleksi yang terdapat karat. Sedangkan yang berbahan batu menggunakan pembersihan cukup disikat menggunakan sikat halus. Untuk kotoran membandel baru menggunakan air yang disemprotkan lalu dibilas hingga kering.
"Koleksi yang di dalam ruangan lebih terpelihara cukup baik, dibanding yang di luar ruangan,” katanya.
Dijelaskan, pembersihan biasa dilakukan petugas museum secara berkala menyesuaikan kebutuhan. Sedangkan pembersihan yang bersifat konservasi biasanya dilakukan tiap 2-3 tahun sekali.
"Dilihat kondisi koleksinya, khusus untuk logam jika sudah terlihat ada karat bisa dibersihkan secara kuratif," kata Agus.
Pamong Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Winarto menambahkan koleksi museum yang dibersihkan atau dikonservasi sebanyak 1.912 buah.
Baca juga: BPCB Trowulan identifikasi fragmen arca kala di Tulungagung
Baca juga: Petani di Tulungagung tak sengaja temukan arca dewa
Koleksi itu terdiri atas alat pertanian sebanyak 21 buah, alat perikanan 18 buah, peralatan rumah tangga 55 buah, alat permainan anak-anak 863 buah, temuan arkeologi 129 buah, keris 28 buah, dan koin sebanyak 798 keping.
"Mulai 2022, kita rutin (pembersihan) tiap tahun," kata Winarto.
Pembersihan dilakukan secara manual dan dengan menggunakan cairan kimia khusus, terutama koleksi museum berupa logam.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023