Kupang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) dengan memanfaatkan lahan garam milik rakyat mampu meningkatkan produksi garam hingga mencapai 5.912,11 ton.
"Pemanfaatan lahan garam dilakukan oleh masyarakat untuk memproduksi garam rakyat," kata Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan di Kupang, Selasa.
Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait upaya pemerintah NTT dalam mengoptimalkan pengolahan garam rakyat di NTT.
Ia mengatakan kondisi cuaca dan kualitas air lut dan lahan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat mendukung produksi garam berkualitas tinggi dengan kadar NaCl mencapai 96 persen.
Menurut dia, luas lahan garam di provinsi berbasis kepulauan ini mencapai 15.000 hektare atau sekitar 60 persen.
"Pemanfaatan lahan garam itu dilakukan oleh masyarakat untuk garam rakyat dan investor untuk garam industri," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia menyebutkan usaha garam rakyat tersebar di seluruh NTT dengan total produksi mencapai 5.912,11 ton.
Selain itu kata dia, produksi garam untuk kebutuhan industri tersebar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Sabu Raijua.
Produksi garam industri di tiga kabupaten itu yaitu di Kabupaten Kupang dengan total produksi mencapai 35.000 ton, Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores mampu memproduksi garam industri 5.000 ton dan Kabupaten Sabu Raijua mencapai 326 ton garam industri.
"Kualitas garam yang ada di NTT merupakan yang terbaik sehingga pemerintah terus mendorong para investor untuk berinvestasi garam di NTT," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia merasa yakin pembangunan usaha garam yang dilakukan di daerah itu mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat NTT khususnya para petani garam.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023