Kemampuan literasi digital di era industri 4.0 membantu masyarakat untuk bisa lebih optimal memanfaatkan inovasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat saat ini.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menegaskan literasi digital menjadi pengetahuan wajib yang harus dimiliki masyarakat Indonesia untuk menghadapi era industri 4.0 dan revolusi industri lainnya di masa depan.

Pentingnya memiliki kemampuan literasi digital di era industri 4.0 membantu masyarakat untuk bisa lebih optimal memanfaatkan inovasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat saat ini.

"Dengan adanya perkembangan teknologi digital, literasi digital adalah kemampuan dasar yang wajib kita semua miliki agar dapat memanfaatkan teknologi digital secara efektif, efisien, dan menggunakan perkembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari," kata Semuel dalam acara "Pembukaan Kelas Kecerdasan Digital 2023" yang berlangsung secara hibrida, dipantau dari Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menkominfo ajak kaum muda adaptif di era transformasi digital

Semuel mengatakan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC), saat ini indeks literasi digital Indonesia mencapai angka 3.54 dari skala 1-5 atau masih dalam kategori cukup. Dia berpendapat masih dibutuhkan upaya peningkatan literasi digital yang lebih masif agar bisa meningkatkan capaian tersebut dan mengubah indeks literasi digital Indonesia masuk ke kategori baik.

Maka dari itu, ketika ada kelas-kelas mengenai literasi digital, Semuel mengajak masyarakat untuk bisa berperan aktif dan ikut ambil bagian memperbesar kapasitas dan kualitas diri menjadi talenta digital Indonesia yang unggul.

Kelas Kecerdasan Digital 2023 besutan Center for Digital Society Universitas Gajah Mada (CfDS UGM) menjadi salah satu bagian dari program literasi digital yang didukung Kemenkominfo serta dapat diikuti masyarakat luas tanpa dipungut biaya.

Baca juga: Kemenkominfo berkomitmen perkuat infrastruktur digital di desa

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Wawan Mas’udi mennyebutkan untuk Kelas Kecerdasan Digital 2023, CfDS UGM menghadirkan tiga kelas terbagi dalam satu Kelas Kecerdasan Digital Dasar dan dua Kelas Kecerdasan Digital Lanjutan. Pada "Kelas Kecerdasan Digital Dasar" peserta akan diajarkan mengenali kecerdasan buatan atau AI.

Pada "Kelas Kecerdasan Digital Lanjutan:Transformasi Digital dan Pemilu" dengan mitra Election Corner, peserta akan diajarkan terkait perkembangan teknologi yang memengaruhi pemilihan umum dari berbagai aspek.

Terakhir ada "Kelas Kecerdasan Digital Lanjutan: Unveiling Decentralized And Digital Economy with Algorand", kelas itu akan mengajak pesertanya mengenal lebih dalam pemanfaatan web3.0 dan blockchain.

"Selain memberikan pengetahuan, ke depannya lewat kelas ini kami ingin mengajak peserta menjadi bagian yang mengambil manfaat dan menjadi pemenang dalam era transformasi digital," ujar Wawan.

Pendaftaran Kelas Kecerdasan Digital 2023 bisa dilakukan melalui situs web kecerdasandigital.id hingga 18 September 2023. Kelas itu terbuka untuk mahasiswa sebagai mata kuliah dan juga dapat diikuti oleh masyarakat umum.

Baca juga: Literasi digital bekal perangi kejahatan keuangan berbasis digital

Baca juga: Kominfo pastikan beri dukungan UMKM tingkatkan literasi digital

Baca juga: BAKTI giatkan literasi dukung pemanfaatan ekosistem digital di IKN

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023