Berdasarkan data awal yang saya temui, setiap tahun ada sekitar 6.000 jamaah yang sudah pergi lebih dari satu kaliJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan ibadah haji yang wajib dilakukan oleh umat muslim hanya satu kali.
"Berdasarkan data awal yang saya temui, setiap tahun ada sekitar 6.000 jamaah yang sudah pergi lebih dari satu kali. Ada yang dua atau tiga kali, dan menurut saya itu sebetulnya haknya orang yang belum haji, karena haji itu wajibnya cuma sekali seumur hidup," katanya saat ditemui seusai acara The Thirtieth Meeting of The Asean Socio-Cultural Community (Sidang ASCC ke-30) di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Ibadah sosial dan wacana larangan haji lebih dari satu kali
"Sehingga kalau daftar umur 40, kan berarti umur 78 tahun baru berangkat, sudah kakek-kakek," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, jika nanti peraturan terkait larangan ibadah haji lebih dari satu kali diterapkan, maka akan mempermudah dalam mengatur jamaah yang akan berangkat haji.
Terkait hal tersebut, dirinya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI untuk mempelajari kasus tersebut, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pendalamannya dari sisi hukum syariah.
Baca juga: Menko PMK buka wacana larang pergi haji lebih dari satu kali
"Kalau tidak bisa ditetapkan larangan itu, bisa saja ditinjau permenag-nya, mungkin bisa diperpanjang menjadi (menunggu) 25 atau 30 tahun baru boleh berangkat lagi," ujarnya.
Dalam hal ini, Menko Muhadjir menyatakan upaya larangan ibadah haji lebih dari satu kali berpihak kepada masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji, yang artinya masih berkewajiban untuk menunaikannya.
Selain itu, dirinya tidak ingin masyarakat yang belum melaksanakan haji, terhambat dalam menunaikan kewajibannya, karena terdapat orang yang sudah menunaikan kewajibannya melakukan ibadah haji, namun melaksanakan ibadah haji untuk ke-sekian kalinya.
Baca juga: Kemenag: Pembimbing manasik harus paham problem riil di Tanah Suci
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023