Beijing (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan angkatan lautnya akan menjadi bagian dari deterens nuklir Korut, menurut media pemerintah pada Selasa.
Korut diyakini sedang mempercepat upaya untuk mengerahkan rudal balistik berhulu ledak nuklir strategis yang dapat diluncurkan dari kapal selam serta drone bawah air yang dilengkapi nuklir.
Dalam pidatonya pada Senin untuk memperingati Hari Angkatan Laut yang jatuh pada Selasa, Kim menyebut pemimpin Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai "bos geng".
Dia menekankan perlunya AL "bersiap mematahkan keinginan musuh untuk berperang", menurut laporan kantor berita resmi Korut, KCNA.
Awal bulan ini, ketiga pemimpin negara tersebut menyetujui latihan militer gabungan reguler.
Kim mengatakan tindakan konfrontatif mereka yang "sembrono" membuat perairan Semenanjung Korea menjadi "perairan paling tidak stabil dengan bahaya perang nuklir".
Dia mengunjungi komando AL Korut bersama istrinya Ri Sol Ju, adik perempuannya Kim Yo Jong, dan putrinya Kim Ju Ae.
Deterens nuklir (nuclear deterrence) adalah teori dalam hubungan internasional yang menyatakan bahwa kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara dapat mencegah serangan negara lain.
Sumber: Kyodo
Baca juga: Biden siap bertemu dengan Kim Jong Un bahas denuklirisasi
Baca juga: Korut tembakkan dua rudal setelah kapal selam nuklir AS tiba di Korsel
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023