Saya sebagai mantan pemain berharap kedepannya PSSI bisa menjadi lebih baik,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan pemain nasional era 80-an, Ricky Jacobi, berharap momentum ulang tahun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ke-83 ini menjadi momen kebangkitan prestasi sepak bola Indonesia.
"Saya sebagai mantan pemain berharap kedepannya PSSI bisa menjadi lebih baik," kata Ricky ditemui usai acara peringatan ulang tahun PSSI ke-83 dengan tema "On Track" di VIP Barat Gelora Bung Karno, Jumat malam.
Ia menambahkan, selama ini masyarakat telah merindukan prestasi sepak bola Indonesia. "Apa yang dirindukan masyarakat adalah prestasi. Semoga PSSI bisa mewujudkan itu," ujarnya.
Ricky menilai PSSI harus memperhatikan pembinaan terhadap pemain usia muda. Menurutnya bibit muda potensial Indonesia sangat banyak namun mereka tidak memiliki wadah untuk berkembang.
"Harus menyediakan wadah seluas-luasnya supaya mereka punya kompetisi. Kalau sekarang kan hanya berharap pada liga, pembinaan kurang sekali," lanjut Ricky.
Pada kesempatan yang sama Ricky mengenang pada era dia, sepak bola Indonesia begitu bersinar meskipun fasilitas tidak lebih maju sekarang.
Ia dan tim berhasil ke semi final cabang Sepak Bola Asian Games tahun 1986 dan mempersembahkan gelar juara SEA Games 1987 untuk pertama kalinya.
"Saat itu harmonisasi kepengurusan dan klub juga masih baik. Timnas itu gabungan dari Galatama dan Perserikatan," jelasnya.
Ia pun menyayangkan prestasi sepak bola Indonesia bisa dibilang suram.
"Kalau saya liat belakangan ini prestasi sepak bola kita suram," ujarnya.
PSSI yang dulu bernama Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia, didirikan oleh Soeratin Sosrosoegondo pada 1930 untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, PSSI dibentuk sebagai alat perjuangan melawan penjajahan di Tanah Air.
PSSI sempat mengalami dualisme kepengurusan dan seiring perjalanan dualisme itu, sepakbola Indonesia terus mengalami penurunan prestasi. Dan untuk menyudahi persoalan tersebut setelah digelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 17 Maret lalu.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013