Dalam rangka menyambut Hari Bumi tanggal 22 April, aksi ini bertujuan untuk mengingatkan kembali Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), bahwa moratorium yang masanya akan habis sebentar lagi harus diperpanjang,"
Jakarta (ANTARA News) - Greenpeace akan melakukan aksi "Earth Day March Jalan Mundur" meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperpanjang moratorium.
"Dalam rangka menyambut Hari Bumi tanggal 22 April, aksi ini bertujuan untuk mengingatkan kembali Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), bahwa moratorium yang masanya akan habis sebentar lagi harus diperpanjang," kata Juru kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Yuyun Indradi, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan kebijakan moratorium yang ditetapkan oleh Presiden SBY sejak Mei 2011 dinilai belum menunjukkan adanya perbaikan pada kondisi hutan dan tata kelola kehutanan.
Untuk itu puluhan aktivis berjalan mundur dari mulai Monumen Nasional hingga Bunderan Hotel Indonesia mencoba mengingatkan Presiden SBY untuk memperkuat dan memperpanjang moratorium, ujarnya.
Sebelumnya ia mengatakan bahwa Greenpeace meminta pemerintah untuk membuat langkah cepat untuk memperkuat dan memperluas cakupan dua tahun moratorium izin baru yang akan berakhir pada 20 Mei ini.
Menurut dia, moratorium telah menjadi lemah akibat lobi industri dan bahkan beberapa kementerian termasuk Kementerian Kehutanan.
Sementara itu, juru kampanye Greenpeace lainnya, Teguh Surya mengatakan analisis Greenpeace dengan membandingkan peta moratorium revisi kedua dengan revisi ketiga yang diluncurkan pada bulan November 2012 menunjukkan terdapat pengurangan wilayah yang dilindungi moratorium.
Lebih lanjut, ia mengatakan banyak konsesi yang masih tumpang tindih dengan hutan yang seharusnya dilindungi oleh moratorium dan berlanjutnya ketidakseragaman atas definisi hutan serta lahan gambut.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013