Semarang (ANTARA News) - Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat menggelar doa bersama untuk mempersiapkan mental dan rohani siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) 2013.
Di SMP Teuku Umar Semarang misalnya, doa bersama diikuti ratusan siswa bersama orang tuanya, tampak pula para guru bergabung mendengarkan tausiah dari seorang ustaz.
Doa bersama itu diwarnai dengan isak tangis, tak hanya kalangan siswa, namun sejumlah orang tua yang menemani putra putrinya dalam kegiatan tersebut terlihat pula tak kuasa menahan tangis.
Menurut Kepala SMP Teuku Umar Semarang Naniek Ekawati, persiapan UN tidak hanya dilakukan secara akademis pembelajaran, tetapi penguatan batin dan mental juga diperlukan untuk memupuk semangat siswa.
"Untuk itulah, doa bersama ini digelar. Kami berharap siswa siap secara mental saat mengerjakan ujian nanti sehingga tidak grogi. Sebab, kesiapan mental siswa berpengaruh dengan hasil ujian," katanya.
Selain itu, kata dia, dukungan dari orang tua juga perlu untuk membekali mental siswa, sekaligus memberikan semangat dan menciptakan suasana kondusif di rumah untuk mendukung siswa menyiapkan diri.
Karena itu, Naniek mengatakan kegiatan doa bersama untuk menghadapi pelaksanaan UN itu tak hanya diikuti para siswa yang berjumlah 236 orang, tetapi juga mengundang para orang tua siswa.
Salah seorang siswa, Dhea Anggita, mengaku semakin termotivasi setelah mengikuti doa bersama dan mendapatkan ketenangan batin untuk menghadapi UN, apalagi dalam doa bersama itu didampingi orang tuanya.
"Kami semakin termotivasi untuk belajar dan terus belajar sehingga bisa mengerjakan dengan baik pada UN nanti. Kami sangat ingin membahagiakan orang tua dengan mendapatkan hasil yang terbaik," katanya.
Doa bersama juga digelar SMP Negeri 5 Semarang dalam mempersiapkan UN dengan mengundang ustaz dari Kabupaten Semarang, tetapi pelaksanaannya dipisah antara siswa dengan orang tua.
"Untuk siswa kami gelar siang (19/4) tadi, sementara doa bersama yang diikuti kalangan orang tua dan guru kami gelar malam harinya. Tidak kami gabung," kata Kepala SMP Negeri 5 Semarang Suharto.
Seperti halnya di SMP Teuku Umar, doa bersama di SMP Negeri 5 Semarang yang diikuti sebanyak 223 siswa juga diwarnai keharuan.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013