Jakarta (ANTARA) -
Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan perseroan berperan dalam pembangunan jaringan yang terdiri dari 3 koridor, yaitu Harjamukti (Cibubur) - Cawang, Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, serta Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun, sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan struktur lintasan rel LRT Jabodebek dirancang dengan menggunakan teknologi U-shaped girder, yang memiliki kelebihan mampu meredam kebisingan suara dan menahan getaran gempa, sehingga memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkup perkotaan.
Selain itu, LRT Jabodebek juga beroperasi tanpa
"Lingkup pekerjaan ADHI meliputi pekerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo," ujar Entus.
Entus melanjutkan, proyek tersebut merupakan karya terbaik yang telah dicurahkan oleh perseroan bersama beberapa BUMN serta Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Kementerian BUMN untuk kelahiran sebuah
Baca juga: LMAN sebut dana pengadaan lahan LRT Jabodebek capai Rp1,3 triliun
Dengan tuntasnya LRT Jabodebek Fase 1 tersebut, menurutnya, perseroan akan berkomitmen untuk menyelesaikan penugasan Pemerintah yaitu Percepatan Pembangunan LRT Jabodebek sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 dan perubahannya.
Adapun, saat ini ADHI sedang mengerjakan dua megaproyek transportasi kereta api lainnya, yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp2,8 triliun.
Selain itu, dalam skala regional telah dipercaya membangun sarana kereta di Kota Manila, Filipina dengan total nilai kontrak untuk porsi ADHI sebesar Rp3,7 triliun.
Selain Presiden Joko Widodo, dalam peresmian LRT Jabodebek di Stasiun interchange Cawang dihadiri oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno,
Baca juga: PT INKA bangga atas beroperasinya LRT Jabodebek
Sebelumnya, ADHI telah menuntaskan pembangunan fasilitas (venue) FIBA World Cup 2023, yaitu Indonesia Arena di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Stadion indoor dengan nilai kontrak Rp640 miliar tersebut dibangun dalam waktu relatif singkat yaitu 18 bulan, dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) untuk memastikan seluruh tahap pembangunan dengan metode konstruksi yang tepat, dengan ketepatan biaya, ketepatan waktu pekerjaan, hingga ketepatan desain sesuai yang rencana.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023