Berlin (ANTARA News) - Tuan rumah Jerman akan menerapkan gaya permainan menyerang yang agresif dengan formasi 4-4-2 saat menghadapi Argentina di perempatfinal Piala Dunia 2006 yang akan digelar di Berlin, Jumat pukul 22.00 WIB.Pada lini belakang, Jerman didukung oleh dua pemain tengah andalannya yakni Per Mertesacker dan Christoph Metzelder.Permainan mereka semakin baik setelah awal yang kurang menyakinkan dalam kemenangan 4-2 atas Kostarika dan dapat mengatasi Swedia dengan baik pada pertandingan putaran kedua, namun mereka belum pernah menghadapi tim sekaliber Argentina.Jerman tetap akan menempatkan Philipp Lahm di lini belakang bagian depan untuk saling mengoper bola di sisi kiri dengan Bastian Schweinsteiger, sementara Arne Friedrich di sisi kanan memiliki gerakan lebih lambat dan jelas merupakan poin kelemahan dalam pertahanan. Di lini tengah lapangan, Ballack akan sangat perperan dengan menghentakkan kaki dan mengolah bola dengan cara praktis saat timnya berada dalam tekanan. Bukan hanya seorang penyundul bola yang baik, ia juga pemain yang berbahaya dalam mendobrak pertahanan lawan. Ballack akan dibantu Torsten Frings yang tengah cedera. Pada lini depan Jerman, Miroslav Klose, akan menjadi ancaman bagi pertahanan Argentina. Striker yang sangat berbakat ini sering membuat kejutan dengan memanfaatkan bola-bola jauh dari lini belakang, sementara rekannya striker Lukas Podolski (21), seorang eksekutor gol alami yang sangat baik dan memancarkan rasa percaya diri setelah mencetak tiga gol dalam dua pertandingan terakhir. Oliver Neuville, yang menjadi penentu kemenangan Jerman saat melawan Polandia pada menit terakhir, senang berperan sebagai pemain bertahan dan akan memiliki pilihan sebagai pemain pengganti di menit terakhir. Bek kanan yang dapat berlari cepat, David Odonkor, bisa pula menjadi ancaman walau hanya sebagai pemain cadangan. Sebagaimana Jerman yang menempatkan Michael Ballack sebagai pengatur serangan, kubu Argentina yang menerapkan formasi sama juga mengandalkan Juan Roman Riquelme untuk mengatur langkah rekan-rekannya yang konon akan bermain dengan gaya operan-operan pendek. Di lini belakang, Argentina memiliki empat bek klasik dimana Roberto Ayala berperan sebagai pemain terakhir bersama Gabriel Heinze yang biasanya menghadapi striker utama lawan.Keduanya akan diminta untuk melakukan intervensi cepat untuk menghambat pergerakan dua striker cepat Jerman, Klose and Podolski. Di sayap kiri, kapten Juan Pablo Sorin bertahan dengan baik dan juga menambah kekuatan kepada penyerang dengan sering melakukan reli-reli atau umpan silang ke posisi yang baik untuk mencetak gol. Lini pertahanan terlemah Argentina ialah pada kanan belakang, tempat si pelari cepat Leandro Cufre kemungkinan akan ditempatkan menggantikan Nicolas Burdisso yang cedera. Lari kencangnya akan diperlukan guna menghalangi ancaman dari kiri belakang Jerman, Phillip Lahm. Opsi lain di kanan belakang adalah Lionel Scaloni atau Fabricio Coloccini. Argentina tampaknya telah menemukan keseimbangan di lini tengah kanan dengan menempatkan Luis Gonzalez di sayap kanan dan Maxi Rodriguez di kiri seperti saat menghadapi Serbia dan Montenegro. Gonzalez yang cedera saat kedudukan 1-0 lawan Serbia akan kembali bermain meski harus banyak dibantu oleh Esteban Cambiasso. Javier Mascherano, pemain yang tidak henti-hentinya mengejar dan menggiring bola diharapkan dapat membantu Juan Roman Riquelme untuk tetap memasok bola di daerah lawan. Argentina mempersiapkan dua pemain yang sangat lincah yakni Carlos Tevez dan Lionel Messi di bangku cadangan. Mereka akan ditempatkan secara bergantian bagi peran-peran yang potensial untuk menyelamatkan pertandingan. Pilihan penyerang utama dari pelatih Argentina jatuh kepada Hernan Crespo, yang mencetak sekali gol masing-masing pada tiga kali penampilannya, dan Javier Saviola, yang bermain dengan kebugaran dan keterampilan penuhnya. Saviola menguasai lini depan untuk menyerang, sementara Crespo berkeliaran di dekat kotak penalti, walaupun taktik ini tidak begitu efektif ketika melawan Meksiko karena bola tertahan di wilayah Argentina dan kemungkinan akan terjadi masalah sama saat menghadapi Jerman, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006