Prokic menyebutkan bahwa saat ini olahraga bola basket menjadi yang paling populer di Pantai Gading dan sedang berkembang sangat pesat.
“Saat ini bola basket adalah olahraga nomor satu di Pantai Gading. Dasawarsa lalu sepak bola menjadi yang paling disenangi, tapi pendukung kami beralih ke bola basket. Bisa dibayangkan betapa berartinya kemenangan ini bagi kami dan negara,” kata Prokic.
Pantai Gading memenangkan laga melawan Iran dengan persaingan yang sangat ketat. Kedua tim bersaing dengan keunggulan yang tak lebih dari delapan poin sepanjang jalannya laga.
Tim peringkat ke-44 dunia tersebut mendapatkan kemenangannya di sisa waktu enam detik terakhir lewat dua lemparan bebas yang dihasilkan oleh Solo Diabate.
Baca juga: Pantai Gading kandaskan Iran di Piala Dunia FIBA 2023
Prokic mengapresiasi para pemainnya yang berjuang keras melawan Iran dengan persaingan yang ketat. Dia menilai Iran bermain sangat bagus dan membuat timnya kesusahan untuk mencetak poin di area dua angka.
“Mereka memainkan laga yang sangat-sangat bagus. Mereka membuat kami menderita untuk melancarkan serangan,” kata dia.
Sementara pemain point guard Pantai Gading Solo Diabate menyebut kemenangannya melawan Iran telah menjaga asa untuk bisa melangkah ke putaran dua fase grup. Ia menyebut target utama dari Pantai Gading adalah bisa lolos ke Olimpiade 2024 Paris.
“Kemenangan ini membuka peluang bagi kami untuk bermimpi lagi. Karena kami masih menyisakan satu gim melawan Brasil, dan itu yang bisa kami impikan saat melawan Brasil untuk bisa menuju Olimpiade,” kata Diabate.
Kemenangan atas Iran ini merupakan kemenangan kedua Pantai Gading di ajang piala dunia basket. Pantai Gading telah menjalani 24 gim di Piala Dunia basket, dan baru dua kali meraih kemenangan.
Baca juga: Kalah telak seperti Prancis, Iran berkomitmen untuk bangkit
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023