Kami merespons masyarakat dengan cepat mereka yang membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari

Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memasok total sebanyak 146 tangki bantuan air bersih kelima kecamatan yang terdampak bencana kekeringan akibat fenomena El Nino di wilayah itu.

"Kami pada Senin ini, telah mengirim bantuan air bersih sebanyak enam tangki untuk Kecamatan Wonosegoro dan Wonosamodro yang masing-masing tiga tangki sehingga total seluruhnya menjadi 146 tangki yang sudah disalurkan," kata Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno, di Boyolali, Senin.

Suratno mengatakan enam tangki pasokan air tersebut yakni di Dukuh Klampok dua tangki dan Dukuh Bodeh satu tangki, ketiganya di Desa Guwo Kecamatan Wonosegoro. Sedangkan Dukuh Dukuh dua tangki dan Dukuh Traban satu tangki, ketiga di Desa Repaking Wonosamodro.

Baca juga: Polres-PTPN VII serahkan sarana air bersih di Lampung Selatan

"Kami merespons masyarakat dengan cepat mereka yang membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap ada pengajuan bantuan air bersih langsung ditindaklanjuti dengan prioritas yang mendesak," katanya.

Daerah yang masuk rawan bencana kekeringan di Boyolali ada enam kecamatan yakni Wonosamodro, Wonosegoro, Juwangi, Kemusu, Tamansari, dan Musuk. Namun, hanya kecamatan Musuk yang belum mengajukan bantuan air bersih. Sedangkan, lima kecamatan rawan bencana sudah mengajukan bantuan air bersih.

Lima kecamatan yang meminta bantuan air bersih tertinggi di Wonosamodro sebanyak 47 tangki, kemudian disusul Tamansari sebanyak 41 tangki, urutan ketiga Kemusu sebanyak 28 tangki, Wonosegoro sebanyak 22 tangki dan Juwangi delapan tangki. Hanya Musuk saja yang belum mengajukan bantuan air karena masih stok air aman di wilayah itu.

Baca juga: BPBD Lebak distribusikan air bersih di pedalaman

Kendati demikian, BPBD Kabupaten Boyolali terus melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih dalam menghadapi bencana kekeringan di wilayah ini.

"Kami mengimbau masyarakat lebih hemat menggunakan air dan diharapkan dapat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pada kemarau masyarakat diimbau waspada terhadap kebakaran hutan terutama warga yang tinggal di dekat kawasan hutan, jangan membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan," katanya..

Sementara itu, BPBD Boyolali telah menyiapkan bantuan air bersih untuk masyarakat di lokasi bencana kekeringan yang dipetakan daerah rawan ada enam kecamatan di wilayah ini. Pemkab Boyolali pada tahun ini telah menganggarkan Rp105 juta atau sekitar 161 tangki ditambah dari bantuan CSR dari BUMD, BUMN, ormas, dan swasta sehingga total sekitar 350 tangki.

Baca juga: PMI buka hotline untuk warga Sukabumi yang butuh layanan air bersih

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023