Adapun Hamilton dan Russell masing-masing menyelesaikan balapan utama tersebut di posisi enam dan 17 di Sirkuit Zandvoort, dimana balapan turut diselimuti hujan deras.
“Dan ketika hujan turun, kami membuat keputusan yang salah. Tapi pada akhirnya, itu adalah keputusan tim dan kami harus menanggung akibatnya. Dan kemudian kami keluar terakhir, dan setelah itu saya hanya berusaha mengejar,“ kata Hamilton, dikutip dari laman resmi Formula 1, Senin.
Baca juga: Verstappen cetak hattrick GP Belanda, Alonso kembali naik podium
Berada di posisi ke-13, Hamilton adalah satu-satunya pembalap di grid yang memutuskan untuk memulai dengan menggunakan ban medium, sementara para pebalap lainnya memilih ban lunak. Di balapan, ia sempat mencoba untuk menyalip Carlos Sainz (Ferrari) untuk merebut P5, namun, ia malah berakhir di urutan keenam.
Meski demikian, Hamilton mengaku cukup senang dengan pencapaian di P6, walaupun tidak berhasil naik ke podium.
“Saya merasa sangat baik. Saya pikir saya tidak benar-benar tahu bagaimana balapan utama ini akan berjalan dan saya duduk di sini tadi malam dan benar-benar memeras otak saya, hanya berpikir di mana kesalahan kami, dan bagaimana kami bisa berakhir di posisi ini,” ujar juara dunia tujuh kali itu.
“Saya sangat senang. Saya berhasil melewati McLaren yang di trek ini tidak mudah dilakukan. Saya lebih cepat dari Sainz, meski pada akhirnya (finis P6),” imbuh Hamilton.
Baca juga: Leclerc soroti masalah kontrol yang belum dituntaskan Ferrari
Sedangkan Russell lolos di P3 namun kalah dari Fernando Alonso (Aston Martin) di lap pembuka. Seperti Hamilton, ia juga terlambat masuk pit dan membuat posisinya turun.
Ia juga sempat mengalami insiden dengan Lando Norris (McLaren). Namun Russell menilai itu bukan hal yang besar.
”Itu hanya insiden balapan. Kami sangat dekat di sekitar Tikungan 9, lalu Tikungan 10, dan akhirnya saya mengalami kebocoran. Bukan salah siapa pun. Itu adalah hari yang buruk,” kata Russell.
Baca juga: Statistik Grand Prix Belanda di Zandvoort
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023