Jakarta (ANTARA) - Penyedia solusi TIK terkemuka Huawei berkolaborasi dengan Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN) menggelar konferensi ilmiah berskala internasional membahas tata kelola dan keamanan data, kriptografi, serta keamanan siber bertajuk "International Conference on Cryptography, Informatics and Cyber security (ICoCICs) 2023".

ICoCICs 2023 menjadi wadah bagi para akademisi, mahasiswa, peneliti dan praktisi untuk berbagi ide dan penemuan terkait informasi, cybersecurity, kriptografi, steganography, dan teknologi mobile.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, forum internasional tersebut merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemangku kepentingan yang memberikan wawasan berharga tentang peran masing-masing pihak dalam membangun ekosistem kriptografi, informatika, dan keamanan siber nasional yang kokoh.

Baca juga: Pendapatan Huawei naik 3,1 persen pada semester I-2023

"Konferensi ini dapat menjadi salah satu upaya kita bersama untuk menciptakan ekosistem kriptografi, informatika, dan keamanan siber, baik di level pengembangan keilmuan, maupun tataran praktis penerapan keamanan siber," kata Hinsa melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Huawei berkolaborasi dengan Politeknik Siber dan Sandi Negara menggelar konferensi ilmiah internasional membahas tata kelola dan keamanan data, kriptografi, serta keamanan siber bertajuk "International Conference on Cryptography, Informatics and Cyber security (ICoCICs) 2023". (ANTARA/HO/Huawei Indonesia)

Dia juga mengapresiasi host, co- host, dan sponsor, dalam hal ini termasuk Huawei yang telah mendukung riset di bidang keamanan siber dalam mewujudkan ruang siber global yang terbuka, aman, stabil, dan bertanggung jawab.

ICoCICs 2023 bertema "Cryptography and Cybersecurity: Roles, Prospects and Challenge" terlaksana berkat dukungan The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Chapter Indonesia dan IEEE Computational Intelligence Society (CIS).

Terdapat 122 kajian ilmiah dari sembilan negara yang diajukan ke pihak penyelenggara dan 63 di antaranya dinyatakan diterima. Salah satunya adalah kajian ilmiah Poltek SSN terkait tata kelola data dan perlindungan data pribadi yang merupakan bagian dari penelitian sebelumnya bersama dengan Universitas Indonesia bertajuk "Tinjauan Strategis Keamanan siber Indonesia: Teknologi Cloud dan Tata Kelola Data".

Selain para pakar dari Poltek SSN, ICoCICs yang berlangsung pada 22-24 Agustus 2023 turut melibatkan beberapa universitas ternama seperti Swiss German University, Telkom University, Universitas Gajah Mada dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari organisasi profesi dan komunitas keamanan siber seperti ISACA dan ACAD-CSIRT.

Sementara itu Cyber Security and Privacy Officer (CSPO) Huawei Indonesia, Syarbeni, mengatakan bahwa perlu jalinan kolaborasi yang kuat untuk mengantisipasi tantangan keamanan siber yang kompleks.

Huawei berkolaborasi dengan Politeknik Siber dan Sandi Negara menggelar konferensi ilmiah internasional membahas tata kelola dan keamanan data, kriptografi, serta keamanan siber bertajuk "International Conference on Cryptography, Informatics and Cyber security (ICoCICs) 2023". (ANTARA/HO/Huawei Indonesia)

"Oleh karena itu kita memerlukan pendekatan kolaboratif yang sistematis seperti yang terjadi di ICoCICs 2023 ini. Pertukaran informasi mengenai keamanan siber dan perlindungan privasi terkini dapat berguna dalam memperkuat sistem keamanan siber nasional," kata dia.

Kondisi inilah, lanjut Syarbeni, yang mendorong Huawei secara berkala meningkatkan sistem keamanan setiap solusi. Saat ini, Huawei Cloud memiliki lebih dari 80 sertifikat global keamanan dan merilis lebih dari 20 security compliance white paper.

Direktur Politeknik SSN Tjahjo Khurniawan mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan apresiasi terbesar kepada Huawei yang telah menjadi mitra Poltek SSN baik dalam riset dan pengembangan kompetensi.

"Penyelenggaraan ICoCICs 2023 adalah sebuah platform kolaborasi untuk mewujudkan ekosistem keamanan siber yang lebih baik," pendeknya.

Sementara itu, ICT Talent Eco-system Development Manager Huawei Indonesia Rayi Pradono Iswara menambahkan bahwa pihaknya juga berkomitmen dalam penguatan keamanan siber melalui program pelatihan dan sertifikasi di Huawei ASEAN Academy.

"Bersama tim pakar dan instruktur di Huawei ASEAN Academy, kami siap bekerja sama dalam rangka memperkuat kapabilitas dan kewaspadaan keamanan siber di Indonesia. Para akademisi dapat mengakses materi hingga mengikuti pelatihan keamanan siber yang telah ada di akademi kami," tutup dia.

Baca juga: HUAWEI MatePad 11.5 resmi meluncur Rp5 jutaan di Indonesia

Baca juga: Pengiriman ponsel pintar lipat China naik 173 persen

Baca juga: Huawei dukung Pemerintah antisipasi tantangan keamanan ruang digital

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023