Sama seperti soal UN SMA, soal UN untuk SMP juga berisi 30 paket soal.

Yogyakarta (ANTARA News) - Naskah soal ujian nasional SMP dan sederajat telah tiba di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggunakan dua truk Pos Indonesia, langsung dari percetakan di Kudus, Jawa Tengah, Jumat.

Soal tersebut kemudian disimpan di gudang soal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) DIY untuk dipilah sesuai pokja. Soal UN akan didistribusikan ke masing-masing pokja pada Sabtu (20/4).

"Sama seperti soal UN SMA, soal UN untuk SMP juga berisi 30 paket soal. Di setiap ruang akan memperoleh 21 paket soal, dan yang akan dikerjakan 20 paket soal atau setiap peserta mengerjakan soal yang berbeda-beda," kata Kepala Dikpora DIY, Baskara Aji, di Yogyakarta.

Baskara berharap, peserta ujian tetap melakukan pengecekan terhadap soal sesaat setelah diterima agar tidak memperoleh soal yang rusak.

"Siswa bisa mengganti soal yang rusak itu dengan soal cadangan yang ada di setiap ruangan," katanya.

Jika siswa baru menyadari adanya kerusakan soal saat sudah mengerjakan sebagian soal yang diberikan, dan untuk menghindari kekurangan waktu, maka siswa bisa menggunakan soal cadangan untuk mengerjakan sisa soal.

"Nantinya, barcode kedua jenis soal harus disertakan. Kami pernah melakukan uji coba seperti itu, dan nilai masih tetap bisa keluar," kata Baskara.

Mengenai siswa berkebutuhan khusus, paket soal UN untuk SMP akan tetap dilengkapi dengan soal braille untuk siswa tuna netra, namun tidak dilengkapi dengan lembar jawab braille.

Oleh karena itu, siswa berkebutuhan khusus tersebut akan tetap didampingi oleh pendamping yang akan menuliskan jawaban di lembar kertas polos. Jawaban tersebut akan dipindahkan ke lembar jawab khusus sebelum dipindai.

Total siswa SMP/MTs di DIY yang akan mengikuti UN tercatat sebanyak 47.476 siswa, 40 siswa SMP Luar Biasa, dan peserta Ujian Paket B tercatat sebanyak 6.818 peserta.

Sedangkan hasil evaluasi awal untuk pelaksanaan UN SMA/SMK, Baskara menilai hasilnya cukup baik karena ujian berjalan dengan lancar dan tertib.

"Tahun ini, ujian berlangsung dengan lebih lancar bila dibanding tahun lalu," lanjut Baskara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, terdapat 12 anak berkebutuhan khusus yaitu tuna netra dan low vision yang akan mengikuti UN SMP. Delapan siswa tuna netra di MTs Yaketunis, dan sisanya siswa low vision yang tersebar di SMP 17, SMP 13 dan SMP Budya Wacana.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013