Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Jumat pagi turun empat poin menjadi Rp9.712 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya, Rp9.708 per dolar AS.
Analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, menilai pergerakan nilai tukar rupiah cenderung stabil.
Menurut dia, dana asing sampai 1,8 miliar dolar AS yang masuk ke pasar saham sepanjang tahun ini merupakan salah satu faktor yang mendukung nilai tukar rupiah cenderung stabil.
Ia menambahkan revisi pertumbuhan ekonomi global oleh lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) dari 3,5 persen menjadi 3,2 persen tidak berpengaruh terhadap ekpektasi pertumbuhan ekonomi domestik.
"IMF tetap memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar antara enam persen-6,3 persen untuk tahun 2013 dengan faktor utama masih tingginya permintaan domestik," katanya.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh pernyataan salah satu pejabat tinggi bank sentral Eropa (ECB) yang mendukung rencana penurunan tingkat suku bunga jika kondisi ekonomi semakin terpuruk.
"Di sisi lain, ECB juga berencana menurunkan nilai mata uang euro agar dapat meningkatkan daya saing ekspor di kawasan Eropa turut mendapat respon negatif dari domestik," tambahnya.
Intervensi Bank Indonesia, ia memperkirakan, juga akan menjaga rupiah bergerak di area positif.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013