London (ANTARA News) - KBRI Berlin bekerja sama dengan Messe Munich dan Verband Deutscher Maschinen- und Anlagenbau e.V. (VDMA-Asosiasi Industri Mesin dan Alat Konstruksi Jerman) menyelenggarakan acara Link and Match bagi Mahasiswa Indonesia dan Kalangan Industri di Jerman bertempat di Messe Munich.
Sekretaris Dua KBRI Berlin, Purno Widodo kepada ANTARA London, Jumat mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dalam kaitan Indonesia sebagai negara mitra Bauma 2013 diadakan untuk menjembatani kebutuhan industri Jerman akan tenaga kerja di bidang engineering.
Acara Link and Match yang juga sejalan dengan pemberdayaan diaspora Indonesia dihadiri 25 mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Jerman dihadiri Managing Director German Construction Equipment and Building Material Machinery Association, Joachim Schmid.
Selain itu juga hadir Kepala Perencanaan Kementerian ESDM Sujatmiko, Ketua Komite Jerman, Austria, Swiss KADIN Indonesia/Ketua Perhimpunan Alumni Jerman Ilham Habibie serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin Prof Agus Rubiyanto.
Sementara itu Dubes RI-Berlin Dr. Eddy Pratomo menjelaskan forum ini sengaja digagas untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di Jerman untuk menggali potensi masa depan dengan menjalin hubungan secara langsung berbagai perusahaan internasional di bidang konstruksi dan pertambangan.
Diharapkan pada gilirannya akan dapat menampung dan mengembangkan keahliannya sehingga pada saatnya nanti akan berkontribusi kepada pembangunan nasional Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut Mr Joachim Schmid menyatakan Jerman juga siap untuk datang dan diajak berbicara guna memberikan kontribusi dan solusi atas berbagai tantangan pembangunan di Indonesia, bukan hanya sekedar menjual mesin-mesin berteknologi tinggi.
Berbagai tantangan memang diakui Kepala Perencanaan, Kementerian ESDM Sujatmiko masih menjadi penghambat pembangunan nasional Indonesia. Tantangan utamanya adalah infrastruktur.
Untuk itu peran mahasiswa Indonesia sangatlah penting, yaitu sebagai agent of change dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang pastinya akan menjadi asset penting dalam pembangunan nasional.
Selain memberikan pencerahan tentang berbagai tantangan dan kesempatan yang ada di Indonesia dalam acara Link and Match ini juga dilakukan pula guided tour ke perusahaan-perusahaan konstruksi dan permesinan Jerman yang berpartisipasi di Bauma seperti Liebherr, Komatsu, Stetter, Amman, Wacker Neuson, ZF Friedrichshafen, Bauer, Terex, Putzmeister, dan GEDA.
Pameran ini merupakan yang terbesar di dunia dan diselenggarakan tiga tahun sekali di arena pameran atau Messe kota Munchen selama tujuh hari. Sebelumnya, pada tahun 2010, Bauma diikuti 3.150 peserta dari 53 negara.
Industri teknik mesin dan alat konstruksi Machinen- und Anlagenbau adalah cabang industri terbesar di Jerman menurut jumlah karyawannya. Sedangkan omset, industri ini adalah nomor dua terbesar setelah industri mobil otomotif.
Pada tahun 2011, lebih dari 900.000 orang bekerja di bidang teknik mesin dan alat-alat konstruksi. Jumlah perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah sebanyak 6.165.
Dengan andil hampir sebesar 10 persen dari dana penelitian dan pengembangan untuk perekonomian, industri teknik mesin merupakan salah satu cabang industri terkuat di Jerman selain industri kendaraan, elektronik, farmasi dan kimia.
Pada tahun 2010, dana yang dikucurkan untuk pengembangan teknologi berinovasi di industri mesin adalah sebesar 11,8 milyar Euro. Bauma adalah pameran khusus perdagangan (trade fair) untuk mesin-mesin konstruksi, mesin berat dan ringan untuk pembangunan, pertambangan, dan alat-alat transportasi-logistik.
Sedangkan pada tahun 2007 diikuti oleh 3.002 peserta dari 48 negara. Pengunjung yang datang ke pameran BAUMA adalah sekitar 500.000 orang dari 200 negara, yang 35 persen di antaranya pengunjung dari luar Jerman. Penyelenggaraan Bauma diperluas dengan China yang diadakan dua tahun sekali di Shanghai. (ZG)
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013