Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas basket Prancis Vincent Collet memuji performa timnas basket Latvia yang baru saja mengalahkan timnya secara dramatis dengan skor 86-88 pada gim kedua Grup H di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Collet menilai anak-anak asuh Luca Banchi yang pada kejuaraan ini menyandang status sebagai tim debutan itu bermain lebih baik karena menunjukkan determinasi yang tinggi dan tidak menyerah selama bermain 40 menit.
“Pertama-tama, selamat untuk Latvia, karena kami memimpin dalam permainan. Mereka tidak pernah menyerah, mereka telah bertarung gila-gilaan selama 40 menit, dan mereka mengerahkan banyak usaha, tekad yang besar, dan itulah mengapa saya ingin mengucapkan selamat kepada Latvia,” kata Collet melalui jumpa pers seusai pertandingan.
Pada laga itu, Prancis tampil baik pada tiga kuarter dengan selalu unggul 33-26, 53-49, dan 74-62.
Baca juga: Debutan Latvia kejutkan Prancis dengan kemenangan dramatis 88-86
Namun, 26 poin dihasilkan Latvia pada kuarter terakhir dan Prancis yang hanya sanggup mencetak 12 poin membuat skor berbalik.
Collet pun kecewa akan penampilan timnya yang dalam hal ini gagal menunjukkan respon positif setelah dikalahkan telak Kanada dengan skor 65-95 pada laga pertama di Grup H, Jumat (25/8) yang lalu.
“Pertama, yang pasti ini adalah mimpi kburuk, setelah kekalahan pada hari Jumat, kami mengharapkan sebuah reaksi, saya pikir kami mendapatkannya, reaksi yang nyata, karena selama tiga kuarter, kami bermain jauh lebih baik, namun itu tidak cukup,” ucap Collet.
Pelatih 60 tahun itu juga menyayangkan kesalahan yang dibuat timnya pada menit akhir kuarter keempat yang membuat pelanggaran tidak diperlukan yang dilakukan oleh Rudy Gobert dan Evan Fournier.
Baca juga: Laga Kanada vs Prancis pecahkan rekor penonton di Indonesia
Dari pelanggaran itu, Latvia berhasil mencetak 3 poin melalui free throw Rolands Smits (2) dan Arturs Zagars (1) dan membuat skor berubah 86-88 dari yang semula masih 86-85.
“Kami bertahan sampai menit terakhir dan setelah itu kami melakukan beberapa pelanggaran konyol yang seharusnya tidak kami lakukan, alih-alih bermain bertahan dengan baik, kami memberi mereka free throw,” ucap Collet.
Prancis yang pada Piala Dunia FIBA 2019 menempati posisi ketiga dipastikan gagal lolos pada babak selanjutnya di kejuaraan yang sama tahun ini dan terlempar ke babak klasifikasi untuk memperebutkan peringkat 17-32 alih-alih sempat diunggulkan menjadi juara.
Evan Fournier dan kawan-kawan masih mempunyai satu gim penutup babak penyisihan grup ketika melakoni laga melawan Lebanon di Indonesia Arena, Selasa (29/8) pukul 16.45 WIB.
Baca juga: Debut Latvia di piala dunia lebih dari 100 poin
Baca juga: Ratusan warga Latvia terbang ke Indonesia demi FIBA World Cup 2023
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023