Hari ini kita menanam 100 sekianJakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menanam 1.050 pohon di jalur hijau Kali Mookervaart Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat sebagai langkah penghijauan Ibu Kota.
"Hari ini kita menanam 100 sekian dan akan terus berlanjut sepanjang empat kilometer, ini mirip seperti penanaman pohon di kolong Tol Becakayu," kata Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta Barat, Minggu.
Heru menuturkan jenis pohon yang ditanam di setiap wilayah berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi alam Jakarta, seperti tabebuya, pule, kayu putih, spathodea dan ketapang kencana.
Pada kesempatan itu, sebanyak 130 pohon ditanam di jalur hijau Daan Mogot yang terdiri dari kayu putih sebanyak 50 pohon, buttercup 20 pohon, flamboyan 20 pohon dan pule 40 pohon.
Baca juga: Polisi tanam 100 ribu pohon untuk kurangi polusi di Jakarta
Rinciannya yakni tabebuya kuning sebanyak 419 pohon, spathodea 274 pohon, pule 50 pohon, kayu putih 50 pohon, liang liu 49 pohon dan bungur 30 pohon.
Selain itu, Heru juga meminta Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota di setiap wilayah untuk mencari lokasi menanam pohon agar penghijauan dapat terus dilakukan di seluruh Jakarta.
"Saya minta Pak Wali Kota melalui Sudin SDA dan Sudin Pertamanan, cari lokasi-lokasi di sepanjang bantaran kali dan waduk yang bisa ditanam, dihijaukan terus-menerus," jelasnya.
Penanaman ini dilakukan oleh jajaran Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Polri dan TNI di area sepanjang empat kilometer itu.
Baca juga: Pemprov DKI tanam pohon secara masif untuk tingkatkan kualitas udara
"Tahap pertama 256 titik di tiap kelurahan, kemudian itu terus berlanjut hingga 800 titik," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai kegiatan penanaman pohon di kolong Tol Becakayu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu.
Heru menyebut Pemprov DKI Jakarta telah konsisten menanam pohon untuk menghijaukan Jakarta.
Tercatat per Juli 2023 ini, sebanyak 25.000 pohon setinggi tiga meter telah ditanam, seperti ketapang cendana dan tabebuya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023