Harapan saya ketika calon pengantin akan dinikahkan, romo, pastor atau paroki yang ada di sana mewajibkan catin mengisi elsimil dulu

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa paroki sebagai rumah ibadah masyarakat Katolik berperan penting untuk memberikan bimbingan pada calon pengantin (catin).

Pernyataan ini disampaikan Hasto setelah menerima kunjungan dari Dewan Paroki Pengurus Gereja dan Dana Papa (Miskin) Gereja St. Agustinus Halim Perdanakusuma yang membahas tentang sistem elektronik siap nikah dan hamil (elsimil).

"Harapan saya ketika calon pengantin akan dinikahkan, romo, pastor atau paroki yang ada di sana mewajibkan catin mengisi elsimil dulu. Nanti begitu keluar elsimilnya, ada sertifikat. Setelah itu, dibawa ke tempat pernikahannya. Ini biar dapat potretnya, siapa (catin) yang terlalu kurus, yang hb-nya kurang, alamatnya di mana, nanti kita dampingi," kata Hasto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Komisi IX sasar remaja di Barru sosialisasikan bahaya Stunting

Hasto memberikan apresiasi bagi paroki yang telah menerapkan persiapan selama tiga bulan sebelum pernikahan dilangsungkan, karena mempersiapkan sperma yang sehat atau proses spermatogenesis dapat dihasilkan selama 75 hari.

Menurutnya, kedatangan Dewan Paroki Pengurus Gereja dan Dana Papa (Miskin) Gereja St. Agustinus Halim Perdanakusuma bisa menjadi best practice dalam pengisian elsimil sebelum pernikahan di lingkungan paroki untuk mencegah stunting.

"BKKBN siap memberikan dukungan modul dan materi terkait bimbingan calon pengantin beserta narasumber apabila Dewan Paroki Gereja St. Agustinus Halim Perdanakusuma akan membuat kelas pranikah atau training of trainer, sehingga kegiatan tersebut bisa menjadi best practice bagi paroki-paroki lainnya," ujar dia.

Sementara, Pastor Kepala Paroki St. Agustinus Halim Perdanakusuma Romo Yos Bintoro mendukung langkah-langkah yang disebutkan Hasto.

Baca juga: Pencegahan stunting sebaiknya dimulai sejak calon pengantin

Ia menjelaskan bahwa Dewan Paroki Gereja St. Agustinus memang sedang menargetkan para keluarga muda untuk mencegah stunting demi kesejahteraan keluarga di lingkungan Paroki Halim Perdanakusuma.

"Ke depan kami melihat di paroki yang harus kami perhatikan adalah keluarga-keluarga muda, utamanya di lingkungan kami yang menengah ke bawah. Kami punya tema meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam arti yang luas, yang paling pokok bagaimana keluarga, gizi, dan pendidikan, itu target perhatian kami, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi," kata Romo Yos Bintoro.

Menurut Romo Yos, pihaknya siap mendampingi keluarga-keluarga yang rentan dari berbagai macam hal, seperti sosial, budaya, utamanya ekonomi.

"Kami sudah mendapat 10 pasangan (catin) suami istri yang kami mentor betul, jadi kami siapkan, dan melibatkan mereka dalam kegiatan seminar atau pendampingan kursus membangun keluarga, agar mereka siap. Nah hal semacam itu kami targetkan bagi pasangan-pasangan keluarga ini, yang dari kacamata saya mereka itu tangguh ya," tutur Romo Yos.

Baca juga: BKKBN Lampung: Penapisan kesehatan calon pengantin bisa cegah stunting

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023