"Khusus untuk Kalimantan Timur akan ada perubahan pelaksanaan UN. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan pendistribusian naskah soal yang belum maksimal," katanya di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pergeseran jadual tersebut sudah disetujui oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, dan sedang disosialisasikan kepada seluruh peserta didik di wilayah itu.
Awang Faroek Ishak juga menginstruksikan penundaan pelaksanaan UN tingkat SLTA setelah berkoordinasi dengan seluruh kepala daerah kabupaten/kota karena soal ujian belum lengkap diterima.
"Bagaimana UN dilaksanakan jika soal belum lengkap. Ini tidak bisa dibiarkan sehingga kami tunda saja sekalian," tegas Awang, yang mengaku kecewa dengan penyelenggaraan UN yang kacau.
Terkait kekurangan naskah soal, Mendikbud mengarahkan panitia pelaksana UN untuk menggandakan soal dengan fotokopi.
"Fotokopi bisa dilakukan dengan sesuai SOP, dan harus menjaga kerahasiaan," ujar Nuh.
UN jenjang SMA/SMK dan sederajat berhasil diselenggarakan pada Kamis untuk paket tiga di Wilayah Tengah Indonesia yang diikuti sepuluh provinsi dari 11 provinsi.
Kesepuluh provinsi itu meliputi Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontolo.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013