Untuk bisa memenangi Piala Sudirman nanti, salah satunya, mental pemain harus dipersiapkan dengan optimal

Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah atlet nasional bulutangkis Indonesia menjalani sesi pemberian motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka jelang turnamen Piala Sudirman, Mei, di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kuncinya untuk Piala Sudirman adalah mental. Preparasi mental diatas teknis. Makanya, saya ingin setiap minggu ada sesi khusus untuk bicara soal persiapan mental saja," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Gita Wirjawan, usai sesi pemberian motivasi dan pencerahan di Pelatnas, Cipayung, Jakarta, Kamis.

"Ke depan bagaimana kita bisa mengatasi hal-hal yang membuat mereka grogi," katanya.

Menurut Gita, persoalan belum tangguhnya mental para pemain Merah-Putih tersebut bisa dilihat dari ajang Axiata Cup di Kuala Lumpur, pekan lalu, di mana tim Indonesia harus puas menduduki peringkat ke-4.

"Ketika dalam posisi tertinggal, para pemain mengaku makin terbebani dan akhirnya tidak mampu mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya. Persoalan mental pemain inilah yang harus kita benahi," kata Gita.

Berkaca dari pengalaman, lanjut Gita, perjalanan tim di Axiata Cup memang tak mulus. Namun, segala pengalaman yang didapat dari Axiata Cup lalu, sudah dicatat dan disikapi. Mental pemain yang tangguh akan menjadi salah satu kunci keberhasilan tim Indonesia nanti.

Gita yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan itu turut memotivasi atlet lewat pengalaman-pengalamannya membangun kesuksesan, termasuk saat ia berjuang sendiri ketika menempuh pendidikan di Amerika Serikat.

"Dulu saya kerja keras jadi tukang sapu, tukang cuci, sampai bersihkan tinja. Tidak masalah, asal saya bisa mendapatkan duit dan melanjutkan studi di AS. Pendeknya untuk bisa sukses, itu membutuhkan perjuangan dan kerja keras," kata Gita.

Selain Gita, para juara Olimpiade seperti Rexy Mainaky, Susi Susanti, dan Taufik Hidayat turut memberi motivasi kepada atlet Tim Piala Sudirman lewat pengalaman mereka selama menjadi atlet kelas dunia.

"Tadi Mbak Susi bilang pengalamannya di Piala Sudirman tahun 1989. Dia juga pesan kalau ketinggalan jangan pantang menyerah, kalau lawan lebih bagus tidak boleh nge-down dulu, harus berani dulu, kan belum tentu kalah," kata Ryan Agung Saputro, pemain spesialis ganda putra yang baru memboyong gelar juara turnamen GPG Australia Terbuka dan turnamen GP Selandia Baru.

Sementara itu, tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto mengaku sesi motivasi ini sangat perlu untuk memberi pikiran positif.

"Sangat perlu biar selalu berpikir positif. Pasti ada pengaruhnya, saya dapat pengalaman yang menginspirasi dari orang," tutur Tommy.

Pewarta: Monalisa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013