Pemda harus mengoptimalkan belanja untuk sektor yang produktif, khususnya penguatan UMKM, ekonomi kreatif dan pariwisata
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya menyatakan bahwa penguatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya di wilayah Malang Raya mampu menjaga momentum kebangkitan ekonomi.
Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso kepada ANTARA di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan bahwa penguatan UMKM tersebut, bisa dilakukan pemerintah daerah dengan mengoptimalkan belanja daerah untuk sektor produktif.
"Pemerintah daerah harus mengoptimalkan belanja untuk sektor yang produktif, khususnya penguatan UMKM, ekonomi kreatif dan pariwisata," kata Joko Budi.
Joko Budi menjelaskan pemerintah daerah Malang Raya yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu memiliki kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada kisaran angka Rp7 triliun pada 2023.
Berdasar catatannya, APBD Kota Malang pada 2023 kurang lebih berada pada kisaran Rp2 triliun, Kota Batu Rp1 triliun dan Kabupaten Malang mencapai Rp4 triliun. Dengan potensi tersebut maka belanja daerah diharapkan bisa fokus pada sektor produktif.
"Sehingga asa kebangkitan ekonomi pada 2023 bisa tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Malang Raya miliki potensi wisata menjanjikan dukung pemulihan ekonomi
Baca juga: Pemkot Malang jalin kerja sama ekonomi dengan Pemkab Tabanan
Sentuhan yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM wilayah Malang Raya tersebut, lanjutnya, seperti difokuskan pada pelatihan, pendampingan dan fasilitasi sertifikasi produk. Dengan adanya sertifikasi produk UMKM tersebut, hasil produksi pelaku usaha mikro akan lebih kompetitif.
"Misalnya sertifikasi halal, BPOM dan lainnya. Karena dengan sertifikasi produk, akan mendorong produk UMKM semakin kompetitif," katanya.
Terlebih, lanjut Joko Budi, realisasi penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khususnya di wilayah Kabupaten Malang tertinggi dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur. Tercatat hingga Mei 2023 mencapai Rp1,03 triliun.
"Hal ini mendorong UMKM terus menggeliat yang dibarengi dengan melejitnya sektor pariwisata di Malang Raya," katanya.
Selain itu, lanjutnya, produk UMKM juga bersentuhan dengan kegiatan proses belajar mengajar universitas, yang saat ini sudah dilakukan secara tatap muka sepenuhnya. Hal itu akan mendorong perekonomian Malang Raya dari sisi konsumsi.
Kebangkitan ekonomi Malang Raya yang salah satunya ditopang oleh UMKM tersebut, lanjutnya, merupakan buah dari potensi sektor pariwisata. Perkembangan sektor pariwisata di wilayah itu, mampu menarik gerbong ekonomi lain seperti UMKM.
"Selain itu, sektor pariwisata juga akan menarik sektor transportasi dan pergudangan, penyedia akomodasi dan makanan minuman, perdagangan, termasuk UMKM," katanya.
Baca juga: Menparekraf menilai Malang Cerdas jadi pengungkit kebangkitan ekonomi
Baca juga: Sandiaga minta santri di Malang kembangkan konten digital edukatif
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023