"Kita memang tengah berupaya untuk terus memperbaiki, menata dan mengembangkan kawasan Kota Tua, sehingga nanti bisa menjadi kawasan ekonomi khusus bidang pariwisata," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut dia, proses pengembangan maupun pengelolaan kawasan tersebut menemui hambatan terkait kepemilikan gedung-gedung oleh berbagai instansi.
"Oleh karena itu, kita coba ajukan permohonan kepada Presiden RI untuk ikut mengelola kawasan Kota Tua. Namun sayangnya, kita belum dapatkan respon apa-apa sampai sekarang," katanya.
Jokowi menuturkan jika Presiden RI sudah mengeluarkan tanggapan dan persetujuan kepada Pemprov DKI, maka segala proses pengelolaan kawasan tersebut akan lebih mudah dan lebih cepat.
"Sebetulnya ada dua alternatif yang kami tawarkan. Pertama, gedung-gedung itu dijual dan kami akan beli, tapi seluruh keuntungan untuk kami. Atau, kedua, kita kelola bersama-sama saja dan kita bagi keuntungannya," katanya.
Meskipun demikian, Jokowi mengaku belum menunjuk lembaga otoritas yang akan mengelola kawasan Kota Tua karena masih harus menimbang dengan cermat dari sisi kemampuan dan finansial.
Ia mengimbau agar sebaiknya pihak-pihak yang terkait dengan kepemilikan gedung-gedung di kawasan itu, mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga swasta turut berpartisipasi dalam pengelolaannya.
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013