Kediri (ANTARA) - Manajemen Persik Kediri, Jawa Timur, mengkritik kepemimpinan wasit saat pertandingan antara Persik Kediri dengan PSIS Semarang dalam laga pekan ke-10 Liga 1 2023/2024 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jumat petang.
Manajer Persik Kediri Muhammad Syahid Nur Ichsan mengemukakan, Persik Kediri menyoroti beberapa kesalahan fatal yang dilakukan wasit Ryan Nanda Saputra saat memimpin laga antara Persik Kediri kontra PSIS Semarang, di stadion Brawijaya Kediri.
"Setidaknya ada tiga kejadian yang diabaikan oleh Ryan Nanda Saputra di pertandingan tersebut dan sangat mempengaruhi jalannya pertandingan," katanya di Kediri.
Ia menjelaskan, pertama, wasit membiarkan adanya handsball di dalam kotak penalti lawan pada menit 46 babak pertama yang dilakukan dengan sengaja oleh pemain PSIS Semarang dan seharusnya berbuah tendangan penalti bagi Persik Kediri.
"Ironisnya kejadian tersebut terjadi persis di depan wasit Ryan Nanda Saputra," kata dia.
Baca juga: Persik manfaatkan peluang absennya sejumlah pemain PSIS Semarang
Kedua, kata dia, pada menit ke-60 wasit menganulir gol yang tercipta bagi Persik. Di dalam tayangan terlihat bola telah mengenai badan pemain terlebih dulu sebelum masuk ke gawang PSIS.
"Terakhir saat injury time babak kedua wasit kembali mengabaikan dan tidak memberikan pelanggaran bagi Persik Kediri setelah Riyatno Abiyoso dilanggar oleh lawan di dalam kotak penalti PSIS Semarang," kata dia.
Ia menambahkan, Protes resmi ini merupakan yang kedua kali di dua pertandingan terakhir setelah sebelumnya di pekan sembilan juga mengalami hal yang sama dan mendapat kerugian dari buruknya kepemimpinan pengadil di lapangan saat bertemu Barito Putera (19/8) di Stadion Demamg Lehman Martapura.
Persik Kediri, kata dia, sangat mendukung langkah-langkah perbaikan yang dilakukan pengurus PSSI saat ini, namun dengan tidak boleh mengabaikan banyaknya protes yang dilayangkan klub terkait kinerja wasit karena akan mengganggu jalannya kompetisi.
Baca juga: Persik Kediri ditahan imbang PSIS Semarang 1-1
Ia menambahkan, rencana PSSI untuk segera mempersiapkan video assistant referew (VAR) harus juga segera mendapat prioritas karena kesalahan wasit masih terus terjadi sejak pekan pertama hingga pekan 10 Liga Indonesia 2023/24.
"Manajemen Persik Kediri mengingatkan terus berulangnya kepemimpinan wasit yang kontroversial di setiap pekan Liga 1 Indonesia 2023/24 dapat merusak semangat transformasi sepak bola Indonesia dan mengganggu jalannya kompetisi itu sendiri," kata dia.
Persik Kediri juga berharap PSSI bersama operator kompetisi terbuka terkait proses evaluasi terhadap wasit sehingga tidak menimbulkan kecurigaan yang sangat berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap proses perbaikan sepakbola nasional.
Baca juga: Barito Putera tekuk Persik Kediri 2-0
Baca juga: Bali United ditahan imbang 1-1 oleh Persik Kediri
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023