Pembangunan Exit tol KM 151 Gedebage di ruas tol Padalarang-Cileunyi dipastikan akan dipercepat yang salah satu tujuannya untuk mendukung akses ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
"Percepatan pembangunan exit tol km 151 ini penting untuk akses ke GBLA yang informasinya juga dijadikan lapangan latihan untuk piala dunia U-17," kata Deputi Investasi dan Petambangan Kemenko Marvest Septian Hario Seto saat Rapat Koordinasi Pengadaan Lahan dan Akses Tol KM 151 Ruas Padalarang-Cileunyi, seperti dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat.
Septian mengatakan, saat ini proses pembangunan Exit Tol KM 151 Gedebage Ruas Tol Padalarang-Cileunyi sudah masuk dalam tahap pengadaan lahan dan konstruksi.
"Kepemilikan tanah sebagian besar dimiliki Pemkot Bandung, KCIC dan sebagian kecil milik warga," ucap Septian.
Rencana total kebutuhan lahan akses Tol KM 151 A dan B ruas Padalarang-Cileunyi seluas 10,454 hektare, dengan rincian: lahan Pemerintah Kota Bandung seluas 1,349 hektare, lahan milik PT KCIC seluas 8,190 hektare, lahan milik PT Lanais seluas 0,168 hektare, dan lahan milik pribadi seluas 0,747 hektare.
Terkait dengan lahan Pemkot yang akan terpakai, skemanya dapat berupa kerja sama, hibah, maupun pinjam pakai.
"Kami berharap proses pengadaan lahan dan konstruksi berjalan paralel sehingga proses pembangunan semakin cepat dilaksanakan," ucapnya.
Atas rencana percepatan itu, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Exit tol KM 151 Gedebage ruas tol Padalarang-Cileunyi.
"Kami mendukung," ucap Ema di Bandung.
Ema mengatakan lahan Pemkot yang akan terpakai, merupakan jalan eksisting yang kini dipakai masyarakat.
Untuk itu, ia meminta apabila dijadikan lahan untuk exit tol, maka jalan eksisting harus dibangun kembali.
"Kalau saya melihat desain dari Stadion GBLA menuju ke arah selatan 151, itu sudah menjadi eksisting jalan masyarakat. Kami mohon ada jalan pengganti eksisting ke sebelah barat. Karena ini digunakan untuk masyarakat umum," katanya.
Baca juga: Jalan tol Cijago tembus hingga Bandara Soekerno-Hatta
Baca juga: Pemerintah pusat didorong segera bangun tol Cianjur
"Percepatan pembangunan exit tol km 151 ini penting untuk akses ke GBLA yang informasinya juga dijadikan lapangan latihan untuk piala dunia U-17," kata Deputi Investasi dan Petambangan Kemenko Marvest Septian Hario Seto saat Rapat Koordinasi Pengadaan Lahan dan Akses Tol KM 151 Ruas Padalarang-Cileunyi, seperti dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat.
Septian mengatakan, saat ini proses pembangunan Exit Tol KM 151 Gedebage Ruas Tol Padalarang-Cileunyi sudah masuk dalam tahap pengadaan lahan dan konstruksi.
"Kepemilikan tanah sebagian besar dimiliki Pemkot Bandung, KCIC dan sebagian kecil milik warga," ucap Septian.
Rencana total kebutuhan lahan akses Tol KM 151 A dan B ruas Padalarang-Cileunyi seluas 10,454 hektare, dengan rincian: lahan Pemerintah Kota Bandung seluas 1,349 hektare, lahan milik PT KCIC seluas 8,190 hektare, lahan milik PT Lanais seluas 0,168 hektare, dan lahan milik pribadi seluas 0,747 hektare.
Terkait dengan lahan Pemkot yang akan terpakai, skemanya dapat berupa kerja sama, hibah, maupun pinjam pakai.
"Kami berharap proses pengadaan lahan dan konstruksi berjalan paralel sehingga proses pembangunan semakin cepat dilaksanakan," ucapnya.
Atas rencana percepatan itu, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Exit tol KM 151 Gedebage ruas tol Padalarang-Cileunyi.
"Kami mendukung," ucap Ema di Bandung.
Ema mengatakan lahan Pemkot yang akan terpakai, merupakan jalan eksisting yang kini dipakai masyarakat.
Untuk itu, ia meminta apabila dijadikan lahan untuk exit tol, maka jalan eksisting harus dibangun kembali.
"Kalau saya melihat desain dari Stadion GBLA menuju ke arah selatan 151, itu sudah menjadi eksisting jalan masyarakat. Kami mohon ada jalan pengganti eksisting ke sebelah barat. Karena ini digunakan untuk masyarakat umum," katanya.
Baca juga: Jalan tol Cijago tembus hingga Bandara Soekerno-Hatta
Baca juga: Pemerintah pusat didorong segera bangun tol Cianjur
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023