Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pantai Kili-Kili yang telah lama dijadikan taman konservasi penyu langka di pesisir Trenggalek, Jawa Timur, masuk nominasi peraih penghargaan pada Program Kampung Perubahan Iklim (Proklim) tingkat nasional.
"Sebelumnya sudah masuk kategori utama dan sekarang naik ke kategori lestari. Ini kategori yang paling tinggi di Indonesia dan mungkin di Jawa Timur tidak banyak, salah satunya adalah Wonocoyo," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jumat.
Menurut dia, destinasi Taman Kili-Kuli yang selama ini menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur memiliki seluruh kriteria Proklim.
"Selain taman yang asli berikut habitat alami penyu lekang (Lepidochelys olivacea), vegetasi, dan lingkungan alam di kawasan pesisir ini masih terjaga lestari," katanya.
Baca juga: Puluhan tukik ditemukan terdampar di Pantai Cengkrong Trenggalek
Menurut dia, kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan juga tinggi. Hal itu dibuktikan dengan kepedulian banyak pemuda desa menjadi relawan dalam program konservasi itu.
Apalagi, kata dia, desa juga mendukung penuh, tidak hanya dalam pernyataan verbal namun juga melalui kebijakan anggaran dan fasilitasi lainnya.
Ia mengatakan, penyu dapat dijadikan salah satu indikator untuk mengetahui apakah ekosistem laut mengalami kerusakan atau tidak, karena penyu disebut sebagai hewan sensitif terhadap perubahan alam sehingga jika alamnya mengalami kerusakan, otomatis bakal berdampak pada keberadaan hewan penyu yang akan mengalami kepunahan.
"Jadi, kalau penyu masih setiap tahun setiap periode, setiap bulan, setiap tiga bulan, enam bulan kok masih ada yang datang ke sini berarti laut kita masih dalam tanda kategori levelnya masih aman," katanya.
Baca juga: Nelayan Jember lepas liarkan puluhan tukik
Menurut dia, konservasi lingkungan semacam ini merupakan langkah panjang untuk mewujudkan blue economy (ekonomi biru).
Dengan ekosistem yang terjaga, kata dia, bakal berdampak pada sirkulasi produksi sumber daya laut yang baik dan selaras dengan peningkatan perekonomian masyarakat, misalnya dengan hasil tangkapan laut yang melimpah karena alamnya tidak rusak.
Ia mengatakan, selain aspek lingkungan yang terjaga, konservasi penyu itu juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan di pantai tersebut. Pada momentum tertentu, para wisatawan juga dapat melihat prosesi pelepasliaran tukik atau anak penyu ke laut.
Selain itu, para wisatawan juga dapat belajar tentang sirkulasi kehidupan penyu di taman konservasi tersebut.
Baca juga: Perhutani lepasliarkan ratusan tukik di Pantai Bama Baluran
"Hal itu yang membuat Taman Kili-Kili keren, karena kelestarian alam dan perekonomian sama-sama jalan," katanya.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023