Selain menjadi daya tarik untuk wisatawan, lomba pacuan kuda memiliki makna sejarah dan kultural bagi warga SumbaJakarta (ANTARA) - Tokoh pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) Stevano Rizky Adranacus mengajak masyarakat untuk merawat kebudayaan melalui lomba pacuan kuda, sebagai tradisi di Kabupaten Sumba Timur.
"Selain menjadi daya tarik untuk wisatawan, lomba pacuan kuda memiliki makna sejarah dan kultural bagi warga Sumba. Saya harap seluruh generasi muda Sumba harus tetap merawat budaya luhur ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan selain menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, lomba pacuan kuda sebagai upaya untuk mempertahankan tradisi warisan kebudayaan warga Sumba dalam merawat dan beternak kuda.
Lomba pacuan kuda Sahabat Stevano digelar 4-17 Agustus 2023, di Kecamatan Lewa, Sumba Timur. Sebanyak 12 kelas diperlombakan dengan total 523 ekor kuda yang datang dari seluruh daratan Sumba.
Baca juga: Jokowi saksikan ekshibisi pacuan kuda di Sumba Timur
Baca juga: NTT bakal gelar lomba pacuan kuda 19-22 November, genjot pariwisata
Stevano yang juga putra anggota DPR RI Herman Herry berharap, lomba itu bisa mendorong semangat peternak kuda dan merawat kuda pacu bagi warga Sumba. Hal itu mengingat, makin meningkatnya permintaan kuda pacu di Kecamatan Lewa.
Dia juga mendorong agar budaya pacuan kuda ini harus dipromosikan secara masif untuk menarik minat kunjungan wisatawan datang ke Sumba.
"Kita semua harus membuka perspektif bersama, untuk melihat budaya pacuan kuda sebagai potensi ekonomi bagi perekonomian masyarakat Sumba," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengapresiasi gelaran lomba itu. Ia mengatakan sosok Stevano bisa menjadi inspirasi bagi seluruh anak muda Sumba untuk selalu mencintai budaya lokal.
"Kuda itu bagi orang Sumba adalah kawan seperjalanan, sehingga merawat kuda adalah sesuatu yang mulia bagi orang Sumba. Terima kasih kepada Bapak Stevano atas pergelaran lomba yang meriah ini," katanya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023