Washington (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) mulai melatih pilot-pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 pada September di pangkalan Angkatan Udara (AU) AS di dua negara bagian di wilayah selatan negara tersebut.

Departemen Pertahanan AS, Kamis (24/8), menyatakan pelatihan tersebut melibatkan beberapa pilot dan puluhan personel pendukung.

Pelatihan dimulai pada September dengan kelas Bahasa Inggris yang akan diberikan di Pangkalan AU Lackland di Texas, ungkap Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder dalam sebuah konferensi pers.

Setelah para peserta pelatihan menguasai kemampuan bahasa yang diperlukan, mereka kemudian dilatih cara menerbangkan F-16. Proses tersebut dimulai pada Oktober di Pangkalan Garda Nasional Udara Morris di Arizona.

Pelatihan di AS tersebut akan menjadi pelatihan fundamental bagi pilot pesawat tempur. Ryder menambahkan bahwa kurikulum yang tepat untuk para pilot Ukraina akan bergantung pada tingkat pengalaman mereka, dengan penilaian menjadi bagian dari program pelatihan tersebut.

Pentagon dilihat dari pesawat di atas Washington D.C., Amerika Serikat, pada 19 Februari 2020. (ANTARA/Xinhua/Liu Jie)

Terkait durasi pelatihan, Ryder menyebutkan biasanya diperlukan waktu delapan bulan bagi pilot baru F-16 yang belum mendapatkan banyak pelatihan dari pihak AS untuk menyelesaikan prosesnya; sedangkan perlu sampai kisaran lima bulan untuk pilot berpengalaman mendapatkan pelatihan peningkatan.

Saat ini, negara-negara Eropa memimpin upaya untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan F-16 dan pesawat tempur canggih buatan negara-negara Barat. Selain AS, Demark dan Belanda juga sedang bersiap untuk memberikan pelatihan tersebut.

Pemerintah AS sebelumnya menyatakan akan memberikan pelatihan di wilayah AS jika pelatihan di Eropa mencapai kapasitas penuh.

Tanpa memberikan informasi spesifik mengenai jadwal pengiriman F-16, Ryder mengatakan bahwa jet tempur tersebut kemungkinan dikirim dalam beberapa bulan mendatang.

Negara-negara Eropa pun ingin menyediakan pesawat tersebut dan AS akan mendukung upaya tersebut melalui proses transfer pihak ketiga, ujar Ryder.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023