Kita mendapatkan data-data terkait dengan KP-NAPZA dari yayasan. Mereka mengajukan kebutuhan dan kita Sentra Wyata Guna mengadakan asesmen dulu
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) membantu memperkuat perekonomian eks korban penyalahgunaan NAPZA, yang merupakan salah satu kelompok rentan sasaran rehabilitasi sosial.
Untuk bertahan hidup, para eks korban penyalahgunaan NAPZA (KP-NAPZA) dibantu membuka usaha kecil-kecilan seperti kelontong, minuman dingin dan kekinian, dan lainnya.
“Mereka memang menyampaikan keinginan meningkatkan taraf hidup secara ekonomi. Dan berkomitmen mengubah perilaku supaya tidak lagi kembali seperti dulu,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sentra Wyata Guna Iis Lisnawati dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat.
Eks KP-NAPZA menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan taraf hidup. Pada usaha berskala kecil, mereka kerap kekurangan sarana pendukung usaha, seperti berjualan es alat pendingin yang mumpuni dan tanpa gerobak.
Baca juga: Kemensos dukung kebutuhan nutrisi murid SLBN 1 Denpasar
"Ada yang jualan es. Dia jualan di dekat SPBU itu udah lumayan punya pelanggan. Cuma dia tidak punya gerobak. Dia kemarin menyampaikan ingin dibantu untuk gerobaknya sekaligus freezer-nya karena di rumah nggak ada, hanya termos es," ujar Iis.
Bantuan ATENSI Kewirausahaan, sambung Iis, diberikan sesuai dengan hasil asesmen sehingga setiap orang mendapatkan bantuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Dari 18 orang penerima, 8 orang diberi bantuan pengembangan usaha dan 10 orang mendapatkan bantuan pemenuhan nutrisi.
Dikatakan Iis, bantuan pemberdayaan dikhususkan untuk penerima manfaat (PM) yang sudah menyelesaikan proses rehabilitasi. Sedangkan bantuan nutrisi untuk PM hanya mereka yang masih menjalani rehabilitasi atau rawat inap.
Proses asesmen maupun penyerahan bantuan, Sentra Wyata Guna Kemensos bekerja sama dengan Yayasan Sekar Mawar. Yayasan ini merupakan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang menjadi rujukan rehabilitasi sosial bagi KP-NAPZA di Kabupaten Bandung Barat. Semua PM yang menerima bantuan merupakan binaan rawat jalan dan rawat inap yayasan, atau yang sudah berada di masyarakat.
Baca juga: KPK tahan tiga tersangka korupsi bansos beras di Kemensos
"Kita mendapatkan data-data terkait dengan KP-NAPZA dari yayasan. Mereka mengajukan kebutuhan dan kita Sentra Wyata Guna mengadakan asesmen dulu. Jadi tidak langsung kita kasih bantuannya tetap kita validasi datanya langsung petugas dan pekerja sosial yang turun ke lapangan,” kata Iis
Kerja sama dengan Yayasan Sekar Mawar juga dilakukan dalam bentuk monitoring bantuan yang diberikan. Selain dari yayasan, pihak Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat juga dilibatkan.
Dikatakan Iis, pihaknya akan memantau perkembangan bantuan usaha, sedangkan secara layanan akan dilakukan oleh Yayasan Sekar Mawar. Adapun monitoring akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.
Untuk ketepatan bantuan, Iis memastikan penerima bantuan adalah mereka yang memiliki komitmen untuk berwirausaha, sehingga mayoritas yang menerima adalah orang-orang yang sudah mempunyai rintisan usaha. Sementara itu, jenis usaha yang diberikan adalah usaha bensin eceran, sembako, makanan dan minuman ringan, jajanan seblak, kopi seduh, dan lain-lain.
Baca juga: Kemensos dukung usaha mandiri 13 penyandang disabilaitas DIY
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023