Yang jelas, begitu telah didistribusikan, maka pelaksanaan UN bisa langsung dimulai
Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Luar Biasa khususnya penyandang tuna netra harus menunda mengikuti Ujian Nasional setelah materi soal yang didatangkan bukan soal khusus bagi siswa tuna netra.
"Harusnya soal untuk para siswa tuna netra adalah lembaran soal yang khusus. Tidak bisa disamakan dengan soal para siswa normal atau pada umumnya," kata Ketua UN Riau 2013, Sri Petri Haryanti kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, pada hari pertama UN (Senin, 15/4) sebenarnya lembaran soal dan jawaban telah tiba di sejumlah SMA LB di Riau.
Namun lembaran soal tersebut menurut dia, tidak berbeda dengan soal ujian yang diberikan pada peserta UN yang normal.
"Alhasil ketika itu, sekolah-sekolah LB memulangkan lembaran soal tersebut dan menunda pelaksanaan UN," katanya.
Sejak hari pertama, demikian Sri, hanya ada sebanyak enam orang siswa SMA LB yang mengikuti UN dan mereka adalah peserta dengan kondisi dapat melihat dan hanya mengalami cacat fisik nonpenglihatan.
Enam peserta UN dari SMA LB tersebut, kata dia, masing-masing berasal dari SMA LB di Kabupaten Bengkalis, Kampar dan Kota Pekanbaru serta Kota Dumai.
"Tiap sekolah hanya ada satu peserta hingga dua peserta saja. Hal itu karena sebagian besar tidak bisa mengikuti UN karena lembaran soalnya tidak mampu mereka (para tuna netra) baca dengan baik," katanya.
Sri menjelaskan, pihak sekolah khususnya SMA LB yang ada di sejumlah wilayah di Riau telah mengkonfirmasikan ke pihak percetakan untuk segera mengganti lembaran soal khusus untuk para peserta UN tuna netra, namun belum ada informasi mengenai kesiapannya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013