Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak naik 10 poin menjadi Rp9.710 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp9.720 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah pada minggu ketiga ini ada potensi penguatan karena good fund pada 15 April 2013 dari penjualan obligasi global pemerintah Indonesia sebesar tiga miliar dolar AS," kata pengamat pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih.

Menurut dia, penawaran obligasi global pemerintah menarik permintaan sebesar 4,2 kali atau mencapai 12,5 miliar dolar AS.

"Minat beli yang masih tinggi itu didukung dengan likuiditas global yang masih massif terutama dari negara-negara yang melakukan injeksi atau stimulus moneter seperti AS, Uni Eropa," kata dia.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menambahkan penjagaan Bank Indonesia menahan tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Ia mengatakan pekan ini kondisi pasar uang cukup tenang, tidak ada gejolak berlebihan.

Bank Indonesia diperkirakan mengambil sikap antisipatif dengan menahan risiko penurunan kurs lebih lanjut.

"Meski tidak diprediksi sebelumnya oleh pelaku pasar, aksi otoritas seakan memberitahukan bahwa mereka tidak diam saja melihat rupiah tergerus kinerja dolar AS," kata dia.



Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013