...kami bertekad dan melakukan beberapa tekel...
London (ANTARA News) - Arsenal menyia-nyiakan peluang untuk mengukuhkan posisi mereka di empat besar Liga Utama Inggris, ketika The Gunners ditahan imbang 0-0 oleh Everton pada Selasa (Rabu WIB).
Pasukan Arsene Wenger akan unggul empat angka dari tim peringkat kelima Tottenham, melalui kemenangan di Stadion Emirates.
Namun mereka terpaksa hanya meraih satu angka saat pendekatan fisik Everton sukses membuat frustrasi tuan rumah.
Tim peringkat ketiga Arsenal sekarang unggul dua angka atas Chelsea dan Tottenham dalam persaingan untuk lolos ke Liga Champions.
Bagaimanapun, Arsenal masih memiliki banyak pekerjaan untuk dilakukan di saat Chelsea masih memilki dua pertandingan yang belum dimainkan, sedangkan Tottenham memiliki satu pertandingan lebih sedikit dibandingkan rival London Utara mereka.
"Pertandingan ini pada dasarnya bergantung pada intensitas fisik, ini tidak dapat dipercaya dari menit pertama sampai menit terakhir," kata Wenger seperti dikutip AFP.
"Sang wasit membiarkan mereka tidak dihukum. Saya pikir Darron Gibson seharusnya dikeluarkan. Ia sedikit kelewatan pada malam ini."
Everton tetap menghuni peringkat keenam, dua angka di bawah Chelsea dan telah memainkan dua pertandingan lebih banyak, dan sekarang satu spot Liga Europa tampaknya menjadi pertaruhan terbaik mereka.
"Kami tidak akan membiarkan Arsenal menggulirkan bola dengan 500 operan, kami bertekad dan melakukan beberapa tekel," kata pelatih David Moyes.
"Percaya atau tidak hal itu dibolehkan dalam sepak bola. Sejumlah pertahanan kami merupakan (pertahanan) papan atas."
Pasukan Moyes semestinya dapat unggul pada menit-menit pertama ketika Steven Pienaar menaklukkan Bacary Sagna dan berlari menuju operan Seamus Coleman.
Namun saat ia tinggal menaklukkan Wojciech Szczesny, gelandang Afrika Selatan itu melepaskan tembakan yang melambung di atas mistar.
Meski mengakui bahwa ia sedikit terburu-buru memaksa Jack Wilshere kembali dari cedera pergelangan kaki, Wenger memberi penampilan kedua dalam empat hari bagi gelandang Inggris itu.
Dan pria Prancis itu harus meringis saat Wilshere mendapat beberapa perlakukan keras pada fase-fase awal pertandingan.
Hadangan dari Ross Barkley dan Kevin Mirallas membuat Wilshere tersungkur di lapangan, ketika Wenger melompat sambil memprotes wasit Neil Swarbrick yang dianggapnya gagal melindungi pemainnya.
Pendekatan agresif Everton telah mengacaukan ritme Arsenal dan kesalahan Marouane Fellaini memberi The Gunners peluang pertama untuk mencetak gol.
Operan Fellaini disambar oleh Kieran Gibbs di dekat kotak penalti, namun tembakan keras bek kiri ini masih melambung di atas mistar gawang.
Upaya Everton untuk menahan Arsenal menjadi semakin kasar, dan pelanggaran Gibson terhadap Theo Walcott akhirnya membuat Swarbrick mengeluarkan kartu kuning.
Gibson beruntung tidak dikeluarkan wasit untukkartu kuning kedua, setelah ia melanggar Walcott tanpa upaya memainkan bola.
Swarbrick sekemudian bertukar kata-kata dengan gelandang Everton itu, proses yang memancing kemarahan Wenger, yang melampiaskan kekesalannya terhadap ofisial keempat Kevin Friend.
Suhu pertandingan semakin tinggi ketika Pienaar mendapat kartu kuning atas pelanggarannya terhadap Walcott.
Namun Victor Anichebe nyaris membuka gol ketika tembakannya dari operan Barkley diblok oleh Sczesny.
Peluang terbaik pada babak pertama dimiliki penyerang Arsenal Olivier Giroud.
Gebrakan Aaron Ramsey di sisi kanan diteruskan dengan mengirim umpan silang mendatar yang disambar Giroud, namun upaya jarak dekat pemain internasional Prancis ini masih melebar.
Santi Cazorla mengancam gawang Everton pada awal babak kedua, ketika sepakan setengah voli pemain Spanyol itu memaksa Tim Howard melakukan penyelamatan bagus dan beberapa saat kemudian tembakan "first time" Giroud melambung di atas mistar.
Everton kembali mendapat peluang pada menit ke-65 ketika Barkley mendapat ruang untuk menaklukkan Sczesny, namun bola melengkungnya melewati tiang jauh.
Wenger meresponnya dengan menarik keluar Wilshere dan Walcott, untuk digantikan dengan Alex-Oxade Chamberlain dan Lukas Podolski.
Oxlade-Chamberlain semestinya dapat segera memberi dampak ketika Cazorla mengirim umpan tertuju pada pemain sayap Inggris itu di depan gawang, namun bukannya menembak ia memilih untuk mengopernya pada Giroud, sehingga Coleman dapat menggagalkan peluang tersebut.
Arsenal mampu menekan pasukan Moyes, namun mereka tidak dapat menuntaskan serangannya ketika tembakan Giroud dari sudut sempit melambung ke atas mistar.
(H-RF)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013