Komunikasi dengan kawasan gurun dan pegunungan yang jarang penduduk terputus, membuat sulit menilai korban-korban di Iran. Tetapi seorang gubernur provinsi Iran mengatakan belum ada laporan kematian di sana sejauh ini.
"Staf kami sedang mengadakan pertemuan dan kami merasa tanah bergoyang," kata Manajer Unit Program untuk Perencanaan Internasional, Saleh Mangi, di kota Thatta, Pakistan, dikutip oleh kantor amal anak-anak kantor Inggris. "Ini gempa paling kuat saya rasakan sejak tahun 1980-an."
Para pejabat Pakistan mengatakan sedikitnya 30 orang meninggal dan 150 orang lagi luka-luka di kota Mashkeel, Provinsi Baluchistan, di bagian baratdaya Pakistan yang berbatasan dengan Iran.
Mohammad Ashraf, kepala pusat kesehatan di Mashkeel, mengatakan beberapa rumah di kota itu roboh. Tiga perempuan dan dua anak juga meninggal ketika rumah dari tanah lumpur tumbang di distrik Panjgur, Baluchistan.
"Sedikitnya lima orang meninggal di Panjgur akibat gempa," kata Ali Imran, seorang pejabat unit tanggap bencana pemerintah di Quetta, kota utama Baluchistan.
Angkatan Darat Pakistan mengerahkan tentara dan helikopter untuk mengangkut tenda, obat-obatan dan tim kesehatan ke Mashkeel.
Sementara itu Iran tampak terhindar dari kerusakan parah akibat gempa bumi. Media nasional melaporkan 27 orang menderita cedera dan kedalaman gempa mungkin menjadi alasan relatif rendahnya kerusakan dari gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter, demikian Reuters.
(M016)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013