"Keluarga menjadi lahan untuk menyuburkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, seperti gotong royong, saling hormat-menghormati, tepo seliro (tenggang rasa) dan toleransi," kata dia saat hadir secara daring pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis.
Pemerintah pusat dan daerah, kata dia, telah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, agar dapat menjalankan delapan fungsi sesuai tahapan perkembangannya.
Sebanyak delapan fungsi keluarga tersebut, yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Baca juga: BKKBN tekankan keluarga basis transformasikan nilai luhur bangsa
iBangga terdiri atas tiga dimensi, yakni kemandirian, ketentraman, dan kebahagiaan, serta 11 indikator, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, keberlangsungan pendidikan, kesehatan keluarga, akses media daring, kegiatan beribadah, legalitas keluarga, jaminan kesehatan, jaminan keuangan, keharmonisan keluarga, interaksi keluarga dan interaksi sosial.
"Saya sangat berharap dengan adanya iBangga, pemerintah pusat dan daerah dapat mengukur keberhasilan pembangunan keluarga dan yang terpenting, menindaklanjuti tantangan yang dihadapi secara inklusif, komprehensif dan berkesinambungan," kata dia.
Ia juga berpesan kepada BKKBN sebagai sektor utama yang memimpin pembinaan keluarga untuk membuka kolaborasi yang luas kepada pemangku kepentingan, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, media dan pihak swasta untuk turut terlibat dalam program strategis ini.
Baca juga: Kemendikbudristek: Melestarikan nilai luhur Pancasila jadi hal penting
Baca juga: V20 Indonesia didorong tumbuhkan masyarakat aktif miliki nilai luhur
Baca juga: Disrupsi teknologi tidak boleh hilangkan nilai luhur bangsa
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023